MORBID ANGEL – “Illud Divinum Insanus” (2011): Sebuah Eksperimen yang Gagal atau Sebuah Inovasi yang Masih ‘On Progress’?

Morbid Angel - Illud Divinum Insanus

Article Written by: Riki Paramita

Sudah lebih 2 tahun berlalu sejak dirilisnya “Illud Divinum Insanus” sebagai full length album ke-8 dari sang raksasa Death Metal, Morbid Angel. Akan tetapi gaung kebencian para fans Death Metal terhadap album ini belumlah surut, sebuah bashing yang sama dalamnya (explicitly) dengan kasus Cryptopsy – “The Unspoken King” (2008) dengan skala yang kurang lebih sama dengan kasus Metallica – “St. Anger” (2003). Hal ini tidaklah mengherankan karena Morbid Angel adalah band yang sangat berpengaruh di scene Death Metal dan termasuk ke dalam kelompok yang dikategorikan innovator untuk kelahiran genre ini di pertengahan dan akhir 80-an, disamping status mereka sebagai salah satu yang paling sukses secara komersial. Jadi, Morbid Angel adalah sebuah band dengan status cult di underground, akan tetapi juga sekaligus bersifat mainstream dan komersil. “Illud Divinum Insanus” dihujat oleh para fans Death Metal: para purist yang tidak rela kalau Morbid Angel memasukkan unsur-unsur eksperimen ke dalam album terbaru mereka. Eksperimen di sini, seperti kita ketahui, bukanlah dalam bentuk memperbanyak porsi gitar solo yang melodius atau accoustic sound yang cenderung lebih dapat diterima para fans, melainkan dalam bentuk perpaduan elemen Industrial/ Techno ke dalam distorsi gitar, vokal growl, dan ketukan drum yang tradisional Death Metal. Para fans tidak rela kalau Morbid Angel yang merupakan ‘panutan’ di ranah Death Metal malah terdengar seperti Rammstein, Nine Inch Nails, atau Godflesh.

Morbid Angel. Photo by Alex Solca

Morbid Angel, formasi 2011: Thor Anders Myhren (Gitar), David Vincent (Bass, Vokal), Tim Yeung (Drum), dan Trey Azagthoth (Gitar). Foto: http://www.morbidangel.com.

Seburuk apakah Morbid Angel – “Illud Divinum Insanus”? Dengan tulisan ini saya ingin melakukan review yang bersifat revisit terhadap album “I” Morbid Angel ini dengan lebih objektif, walaupun pada akhirnya selera dan preferensi kita masing-masinglah yang akan membentuk kesimpulan akhir. Saya sendiri adalah fans Morbid Angel yang mengikuti band ini sejak era “Altars of Madness” (1989), dan menjadi fans band ini baik ketika dengan Mike Browning (material pre-Altars yang justru dirilis belakangan), David Vincent, Steve Tucker (bergantian dengan Jared Anderson), dan kembali ke David Vincent lagi. Preferensi saya terhadap Death Metal juga cenderung ke arah Morbid Angel-ism. Jadi agak sulit bagi saya untuk melakukan resensi terhadap Morbid Angel tanpa melibatkan banyak subjektivitas, tanpa melibatkan banyak referensi dari “Covenant” (1993) dan “Domination” (1995), serta bersikap open minded terhadap eksplorasi musikal mereka yang baru. So, here we go.

“Illud Divinum Insanus” dibuka dengan “Omni Potens”, sebuah intro instrumental yang terdiri dari ketukan drum dan suara sintetis synthesizer. Intro yang memberikan nuansa gelap sekaligus epic dengan tema yang seperti sebuah ancient military. Barangkali ini adalah sebuah deskripsi simbolis (mighty ancient military) untuk judul dari track ini yang kurang lebih berarti ‘capable of everything.’ Intro atau sebuah instrumental bukanlah hal yang baru untuk Morbid Angel, karena hal ini sudah dapat kita temui sejak era “Blessed are The Sick” (1991), “Covenant” (1993), dan “Domination” (1995). Synthesizer memang sudah menjadi tradisi Morbid Angel sejak awal, bahkan memberikan nuansa tersendiri pada musik Morbid Angel, dimana contoh yang representatif adalah pada track “Caesar’s Palace” dari “Domination” (1994).  Jadi, elemen-elemen musik sintetis sudah menjadi bagian dari musikalitas Morbid Angel sejak periode awal. Jadi, menurut saya tidak ada yang salah dengan “Omni Potens.”

Morbid Angel-Laibach Remixes

Morbid Angel – “Laibach Remixes” (1994), sebuah mini album yang memberikan indikasi bahwa Morbid Angel sudah mempunyai kecenderungan ke arah Industrial/ Techno sejak periode awal.

Track kedua, adalah salah satu yang paling kontroversial: “Too Extreme!” Sesuai dengan judulnya, track ini memang terdengar terlalu ekstrim bahkan untuk fans lama Morbid Angel sekalipun. Ekstrim di sini bukanlah dari permainan Death Metal yang teknikal atau brutal, melainkan lebih ke penggunaan musik sintetis untuk drum beats yang menjadi kerangka lagu sehingga terdengar seperti beat Industrial/ Gothic Techno. Di sini Morbid Angel melakukan inovasi dengan menggunakan elemen-elemen Industrial/ Techno dengan lebih luas di dalam track mereka. ‘Perselingkuhan’ Morbid Angel dengan elemen-elemen Industrial/ Gothic Techno sebenarnya sudah dimulai sejak 1994 dengan mini album “Laibach Remixes” yang berisikan 4 track, dimana 2 track adalah interpretasi Industrial/ Gothic Techno dari track2 klasik mereka, akan tetapi remix adalah dilakukan oleh Laibach, veteran Industrial/ Techno dari Slovenia.  Sementara itu, pada “Too Extreme!” penggunaan elemen-elemen Industrial/ Techno adalah dilakukan oleh Morbid Angel sendiri sebagai bagian dari album mereka dan track ini menempati urutan pertama pada album terbaru mereka ini setelah intro! Sebuah langkah yang berani tetapi juga penuh risiko. Fans yang sebelumnya mendapatkan teaser untuk “Illud Divinum Insanus” di dalam bentuk single “Nevermore” sudah kadung mengharapkan aksi yang pure Death Metal, karena “Nevermore” sendiri adalah sebuah track Death Metal yang seperti sebuah versi modern dari track2 di era “Domination” (1993) atau “Formulas Fatal to The Flesh” (1998).  Jadi, membuka album terbaru mereka, yang sudah ditunggu selama 8 tahun oleh fans setia, dengan sebuah track bernuansa Industrial/ Gothic Techno adalah dapat dikatakan sebagai sebuah manuver untuk dengan sengaja memberikan kejutan kepada fans, akan tetapi yang sedikit berada di luar kalkulasi adalah efek samping dari keterkejutan dan kekecewaan yang mendalam di kalangan fans itu sendiri karena tidak semua fans bisa menerima pendekatan bermusik yang sama sekali baru seperti pada track ini. Seharusnya track ini jangan diletakkan sebagai track pembuka (setelah intro), melainkan sebaiknya pada urutan2 terakhir atau barangkali menjadi rilisan terpisah di dalam bentuk EP. Akan tetapi, apakah “Too Extreme!” sebagai sebuah fusion Death Metal dengan Industrial/ Gothic Techno adalah sebuah track yang jelek dan tidak dapat dinikmati? Menurut saya tidak. Track ini cukup bisa dinikmati dan fusion yang dilakukan dapat dikatakan berjalan dengan cukup mulus. Bahkan track ini bisa jadi menjadi blueprint baru untuk sub-genre Techno Death Metal sebagai sebuah inovasi musik selanjutnya dari Morbid Angel (inovasi pertama adalah “Altars of Madness” yang pure Death Metal pada 1989). Hanya saja, sebaiknya track ini memang jangan dijadikan sebagai track pembuka “Illud Divinum Insanus.”

Tim Yeung

Tim Yeung, “the missile” di belakang drum kit Morbid Angel. Musisi freelance yang dipanggil oleh Morbid Angel untuk mengisi kekosongan departemen drum karena cedera yang menimpa Pete Sandoval. Foto: http://www.morbidangel.com.

Track berikutnya, “Existo Vulgore” adalah sebuah aksi Death Metal kelas satu: sebuah track yang menunjukkan kelas Morbid Angel sebagai senior citizen di ranah Death Metal. Ada nuansa modern sound di sini, terutama dari vokal growl David Vincent yang lebih ekspresif. “Blades for Baal” melanjutkan pola dari “Existo Vulgore”: duet riffing cepat Trey dan Thor dengan double pedal dan ketukan cepat yang presisi dari Tim Yeung.  Trey dan Thor di departemen gitar mempunyai amunisi riffing2 gitar yang menarik untuk disimak disamping solo-solo yang sangat khas dari Trey. Production yang bersih plus gaya vokal dari David Vincent yang lebih ekspresif (dan secara production diletakkan di layer depan) menjadikan “Existo Vulgore” dan “Blades for Baal” menjadi seperti easy listening walaupun track2 ini sarat dengan blast beats. Sebenarnya inovasi yang lebih layak disimak pada “Illud Divinum Insanus” adalah formulasi sound Death Metal modern seperti pada 2 track ini.

Track berikutnya adalah “I am Morbid” yang bertempo mid namun sarat dengan riffing2 dan solo yang menarik perhatian. Track seperti ini bukanlah track yang mempunyai pola tradisional Morbid Angel. “I am Morbid” sudah memasuki area Extreme Metal dalam arti yang lebih luas. Sebuah eksplorasi yang menjadi bagian penting dari sound Morbid Angel modern. Pola yang kurang lebih sama juga diterapkan pada track berikutnya yaitu “10 More Dead” yang sangat groovy, dengan beberapa bagian bertempo cepat, blast beats, dengan solo yang seperti déjà vu dari era “Altars of Madness.” Kredit patut diberikan kepada Thor, sang pemain asing dari Norwegia, untuk kontribusinya sebagai penulis “10 More Dead.” Track berikutnya adalah “Destructos Vs. the Earth / Attack” yang merupakan salah satu eksplorasi yang paling berani, karena track ini terdengar seperti Nine Inch Nails di era awal dengan tune Death Metal. Jelek? Tidak juga. Cukup menghibur dengan groove dan ketukannya, plus vokal pada “Destructos, Destructos…” yang terdengar seperti keluar dari film kartun. Di sini Morbid Angel memang bereksplorasi terlalu berani. Mereka yang menyukai Morbid Angel dari era awal hanya dari aspek Death Metal saja akan merasa bahwa track ini adalah sebuah lelucon (yang tidak lucu).

Morbid Angel Live 2011

Morbid Angel, live on stage, 2011. Foto: http://www.last.fm.

“Illud Divinum Insanus” kembali ke pola Death Metal lewat “Nevermore” dan “Beauty Met Beast.” Kedua track ini mempunyai pola dan tune yang sama dengan “Existo Vulgore” dan “Blades for Baal” sebagai track Death Metal dengan sound Morbid Angel modern. Track berikutnya “Radikult” kembali ke dalam format Industrial/ Gothic Techno, sebuah track yang kembali terdengar seperti Nine Inch Nails di era “The Downward Spiral” yang di-tune menjadi Death Metal. “Profundis – Mea Culpa” menjadi penutup “Illud Divinum Insanus.” Track ini mempunyai format yang sama dengan track pembuka “Too Extreme!” hanya saja dengan faktor Industrial/ Gothic Techno yang sangat keterlaluan. Fusion yang dihasilkan tidaklah cukup berhasil seperti pada “Too Extreme!” sehingga menimbulkan kesan yang agak mengecewakan ketika kita sudah mendengarkan album ini secara keseluruhan.

Saya mengelompokkan track2 di dalam Illud Divinum Insanus ke dalam 3 kategori (kecuali intro): kategori pertama adalah Industrial/ Gothic Techno Metal: “Too Extreme!”, “Destructos Vs. the Earth / Attack”,  “Radikult”, dan “Profundis – Mea Culpa.” Pada kategori ini, saya berpendapat bahwa eksperimen yang gagal adalah pada “Profundis – Mea Culpa.” Seriously, track ini adalah sebuah ‘bencana’ :-(.Kategori kedua adalah Modern Extreme Groove Metal: “I am Morbid” dan “10 More Dead.” Kedua track menurut saya adalah eksplorasi yang cukup berhasil dalam membentuk sound Morbid Angel modern. Kategori ketiga adalah Modern Death Metal (Morbid Angel-ism):  “Existo Vulgore”, “Blades of Baal”, “Nevermore”, dan “Beauty Meets Beast.” Keempat track ini cukup kuat, dan menurut saya bisa disejajarkan dengan rilisan Carcass atau Suffocation di 2013, yang merupakan band seangkatan Morbid Angel.

Saya setuju bahwa fusion dengan elemen-elemen Industrial/ Gothic Techno adalah sebuah inovasi yang berani dan tidak sepenuhnya berhasil. Akan tetapi “Illud Divinum Insanus” masihlah mempunyai track2 dengan pola Extreme/ Death Metal yang berkelas. Jadi, album ini tidaklah sepenuhnya merupakan bencana bagi fans Extreme/ Death Metal.

Morbid Angel-Illud Divinum Insanus Remixes

Morbid Angel – “Illud Divinum Insanus – The Remixes” (2012), fusion Death Metal dengan Industrial/ Gothic Techno pun berlanjut.

Fusion Death Metal dengan Industrial/ Gothic Techno pada album ini sepertinya barulah sebuah permulaan. Kita akan melihat inovasi-inovasi dengan pola seperti ini pada rilisan2 Morbid Angel berikutnya. Tidak lama setelah merilis “Illud Divinum Insanus”, pada 2012 yang lalu Morbid Angel kembali merilis album remix yang merupakan interpretasi “Illud…” ke dalam perspektif Industrial/ Techno. Hal ini bukanlah sebuah pendekatan baru, karena hal yang sama pernah dilakukan pada tahun 1994 seperti yang sudah diceritakan sebelumnya. Jadi, Morbid Angel memang sudah mempunyai ‘hubungan gelap’ dengan elemen Industrial/ Techno sejak dari awal. Apabila pada 1994 masih berupa ‘perselingkuhan’ maka pada tahun 2011 dan 2012 sudah berkembang menjadi ‘affair yang sangat serius.’ Menarik untuk menyimak arah kreativitas Morbid Angel selanjutnya.

Line Up:

  • David Vincent – Vocals, Bass, Keyboards
  • Destructhor – Guitars
  • Trey Azagthoth – Guitars
  • Tim Yeung – Drums

Tracks:

  • Omni Potens – 02:28
  • Too Extreme!  – 06:13
  • Existo Vulgoré – 03:59
  • Blades for Baal – 04:52
  • I Am Morbid – 05:17
  • 10 More Dead – 04:51
  • Destructos Vs. the Earth/ Attack – 07:15
  • Nevermore – 05:08
  • Beauty Meets Beast – 04:57
  • Radikult – 07:37
  • Profundis – Mea Culpa – 04:06

Categorised as: Industrial/ Techno Death Metal

Leave a comment