10 Alasan Kenapa Para Metalhead Sejati (Seperti Anda) Membutuhkan BABYMETAL

BABYMETAL (Yui Mizuno, Suzuka Nakamoto, Moa Kikuchi): sebuah fusion yang ganjil antara Heavy Metal, kultur kawaii idol, dan girl band. Foto: babymetal.net

Babymetal, live di Wembley Stadium (2016). Foto: babymetal.net

Article written by: Riki Paramita

Ketika kontroversi BABYMETAL muncul di sekitar 2013 dan 2014 silam, saya pada saat itu berpendapat bahwa hal tersebut hanyalah sensasi dan hype belaka yang akan hilang seiring dengan berjalannya waktu. Akan tetapi yang semula hanya dianggap sebagai sensasi dan hype malah menjadi persisten. Babymetal mulai mendapatkan dukungan dari para musisi senior di ranah Heavy Metal dan turunannya: tidak kurang dari Metallica, Megadeth, sampai Alice Cooper dan Rob Halford menyatakan dukungan ‘terbuka’ untuk eksistensi Babymetal. Babymetal juga mendapatkan award prestisius seperti Kerrang! Award dan MTV Music Award. Babymetal tampil sepanggung dengan mulai dari Guns N’ Roses sampai Metallica! Babymetal tampil di depan 50-an ribu crowd di station Wembley. Babymetal eksis di tangga album Billboard 200. Dan kemudian apa yang diinisiasikan oleh Babymetal berkembang menjadi sub-genre Kawaii Metal (‘Cute Metal’) dimana mulai bermunculan band-band sejenis dengan style ini (misalnya, ada Pritz, sebuah band ‘Babymetal dari Korea’). Akhirnya saya sadar: Babymetal tidaklah dapat dihentikan (unstoppable)! Dan saya tidak dapat lagi menyangkal eksistensi dan dampak yang mereka timbulkan. Bersama tulisan kali ini saya berusaha (sekali lagi, berusaha) untuk mencari sisi positif dari eksistensi Babymetal. Apabila dalam beberapa bagian terdengar seperti sebuah lelucon sarkastik, skeptis, dan ‘kurang ikhlas’, harap dimaafkan. Karena memang demikian adanya. 😀 Berikut adalah 10 alasan ‘pembenaran’ terhadap keberadaan Babymetal dan dampak positifnya terhadap anda – para Metalhead sejati.

Alasan #1: Heavy Metal Menjadi Genre yang Family Friendly

Babymetal menjadikan Heavy Metal dan tampilan Gothic menjadi cute & family friendly. Foto: babymetal.net

Dengan adanya Babymetal, genre Heavy Metal dan turunannya dengan sendirinya menjadi family friendly. Anda tidak lagi dianggap aneh ketika diam-diam mendengarkan Cannibal Corpse, Marduk atau Dark Funeral dari earphone. Distorsi gitar yang berat dan ketukan cepat dengan sendirinya menjadi ‘the new normal’. Alasan anda mendengarkan musik metal masih dengan menggunakan earphone semata-mata karena tidak mau terlalu ‘ribut’ di dalam rumah.

Jangan heran kalau putri anda yang berusia 8 tahun kemudian berkomentar bahwa musik Babymetal yang dia dengarkan masih lebih berat ketimbang musik anda (ketika anda mendengarkan “Fade to Black”, “The Spirit Carries On” atau “I Remember You”).  Jadi efek Babymetal sangat dahsyat: memperluas definisi Metalhead dan memperbanyak orang yang menjadi Metalhead. Sebuah hal yang sangat positif untuk dunia Heavy Metal. Bukankah begitu teman-teman?

Alasan #2: Sebuah Gerbang untuk Memasuki Dunia Heavy Metal dan Turunannya

Memperkenalkan Heavy Metal ke putra putri anda yang berusia 8 tahun? Mulailah dengan Babymetal! Foto: Getty Images

Bagaimana memperkenalkan Heavy Metal kepada putri anda yang berusia 8 tahun? Apakah dimulai dari Black Sabbath (“Sayang, yang itu namanya om Ozzy Osbourne”), Metallica, atau barangkali Dream Theater (dimana durasi lagu yang panjang dan solo John Petrucci yang tidak berkesudahan dapat membuat putri anda menjadi depresi dan malah menjadi autis)?  Jawabannya adalah dengan Babymetal! Babymetal menjadi entry point untuk mendengarkan Heavy Metal! Dengan berjalannya waktu, saya jamin pada suatu hari putri anda akan dapat mendengarkan Mayhem “De Mysteriis Dom Sathanas” atau Darkthrone “Transylvanian Hunger” sambil bersenandung.  “La la la, … and I remember it was here I died, la la la, … by following the freezing moon, na na na”.  

Alasan #3: Musik Metal yang Representatif

Yang ini serius. 😀 Suzuka, Yui, dan Moa tampil dengan koreografi tarian yang kawaii (cute) diiringi oleh musik metal yang representatif. Ada banyak riffing dan drumming yang dapat diterima oleh Metalhead yang paling metal sekalipun (baca: para purist). Hanya saja vokal  dan koreografi tarian tentu saja dalam jalur kawaii. Terkadang saya berimajinasi bagaimana kalau “Hammer Smashed Face”, “The Bleeding”, “Rust in Peace”, atau “Master of Puppets” dibawakan dengan versi Babymetal (kawaii vocals).

Alasan #4: Alasan Sederhana – Efektif untuk Menghilangkan Stress

Salah satu aksi Babymetal on stage. Efektif menghilangkan stress. Bukankah begitu? Foto: kawaii-girl.jp

Ketika pencapaian proyek anda berada di bawah target, konsultan di tim anda resign di tengah-tengah users acceptance test, dan klien meminta perubahan desain akan tetapi tidak mau mengeluarkan dokumen Change Request. Bagaimanakah perasaaan anda? Tentunya stress dan under pressure. Sebagai seorang Metalhead sejati apakah pelampiasan anda? Tentunya tidak dengan melihat video K-Pop girls karena sama sekali bukan metal (menonton video mereka di Youtube tentunya akan merusak pride anda sebagai Metalhead sejati). Melihat video Babymetal “Gimme Chocolate!” atau “Ijime, Dame, Zettai” akan sama efektifnya dengan mendengarkan “Future World”, “I Want Out” atau track2 dari Dragonforce, Hammerfall, dan Rhapsody ov Fire (yang ada Luca Turilli tentunya). Recharge! Musik Babymetal yang enerjik sangat efektif untuk hal seperti ini.

Mendengarkan Gorgoroth, atau Burzum pada situasi seperti ini hanya akan memperburuk kondisi mental anda. Percayalah!

Alasan #5: Sebuah Ujian untuk Keterbukaan Pikiran (Open Mindedness)

Babymetal dengan Metal Hammer Golden Gods Award 2016. Para Metalhead sejati harus dapat menerima fakta bahwa mereka memenangkan award ini! Sama dengan yang dimenangkan Burgerkill di tahun 2013 😀 Foto: bbc.co.uk

Anda dapat menerima ketika Steven Tyler beradu vokal dengan Run DMC? Anda oke-oke saja ketika Anthrax berkolaborasi dengan Public Enemy? Anda sangat terbuka ketika Mayhem meninggalkan Necro Sound dan beralih ke produksi yang steril di album “Grand Declaration of War?” Anda tetap menjadi fans Kreator ketika Mille dan kawan-kawan meninggalkan pola standar Thrash Metal dan terinfeksi Industrial Sound di “Renewal”? Anda berlinang air mata ketika mendengarkan “Windmill” atau “I Don’t Wanna Cry No More”, di masa Michael Kiske dan kawan-kawan menjadi ‘tidak jelas’ di album “Chameleon”? Atau anda malah membeli vinyl Morbid Angel “Illud Divinum Insanus” karena menurut anda Deathmetal plus Techno Industrial adalah sebuah inovasi? Atau anda lebih menyukai David Vincent bertopi koboi ketimbang Steve Tucker? Atau album Metallica favorit anda adalah “Load” dan “St. Anger”? Apabila jawaban anda adalah ‘iya’ untuk salah satu pertanyaan di atas, maka anda dapat dikategorikan sebagai Metalhead yang berpikiran terbuka (open minded).

Babymetal berikut track dan videonya adalah sebuah ujian yang berat untuk tingkat keterbukaan pikiran anda! Akan tetapi sebagai Metalhead sejati yang sangat terbuka pikirannya, anda tentu saja akan dapat menerima konsep Babymetal!

Alasan #6: Memperkuat Eksistensi Perempuan di Dunia Heavy Metal

Kawaii power: Babymetal mempertegas eksistensi perempuan (di bawah umur) di ranah Heavy Metal! Foto: Huffington Post

Kesetaraan gender & eksistensi perempuan? Benar, dunia Heavy Metal dan turunannya memang sudah punya Angela Gossow yang sangat cool. Membahas tante Angela tentunya kita tidak bisa lepas dari Alissa, si cantik berambut biru yang meneruskan peranan tante Angela di Arch Enemy. Kita para Metalhead juga sangat menyanjung Tarja Turunen yang kharismatik. Atau oma Doro Pesch yang masih saja aktif di panggung Heavy Metal di usia 50-an. Para penggemar Grindcore/ Deathmetal tentunya akan sangat menghormati konsistensi tante Jo Bench yang menjadi bassist Bolt Thrower selama kurang lebih 29 tahun. Dan berbicara pemain bass, tentunya saya tidak perlu mengingatkan anda mengenai Doris Yeh, sang bassist Chthonic dengan tingkat keseksian yang sangat akut yang diam-diam anda koleksi fotonya. Dunia Heavy Metal memang sudah menganut kesetaraan gender sejak lebih 30 tahun yang lalu.

Akan tetapi Babymetal membawa topik kesetaraan gender dan eksistensi perempuan ke tingkat yang lebih tinggi: membuka kesempatan kepada perempuan untuk terlibat di dunia Heavy Metal sejak usia belasan tahun (baca: di bawah umur)! Anda sebagai Metalhead sejati, tentunya akan sangat mendukung segala hal yang berhubungan dengan kesetaraan gender dan eksistensi perempuan.

Alasan #7: Sebuah Disrupsi di Industri Heavy Metal

Konser Metallica atau the big four? Bukan, ini konser Babymetal! Kalau ukurannya adalah faktor penonton, maka Babymetal barangkali sudah mirip dengan Metallica. Foto: babymetalplus.blog.jp

Apa hubungan disrupsi dengan Babymetal? Begini, cuma Babymetal yang bisa membawa remaja putri belasan tahun menjadi eksis di dunia Heavy Metal, merilis album dengan ruang lingkup internasional, melakukan tur dan tampil sepanggung dengan band-band berstatus dewa (seperti Metalica, Slayer, atau Megadeth), menang award (Kerrang! award, MTV award), tampil di panggung besar seperti stadion Wembley dengan crowd yang seperti sebuah pertandingan sepakbola, eksis di daftar album Billboard 200, dan sekaligus sukses secara komersial! Sebuah pencapaian yang lengkap! Plus: tidak seorang pun di personil inti yang mempunyai kemampuan memainkan instrumen musik (Suzuka, Yui, dan Moa ‘hanya’ perform di vokal dan tarian). Semua musisi adalah bersifat pengiring. Singkat kata: Babymetal adalah sebuah aksi heavy Metal dimana gitaris dan pemain instrumen lainnya bukanlah atraksi utama!  

Dari perspektif ini, Babymetal dapat dikategorikan seperti sebuah disrupsi yang mengoyak habis paham lama di sebuah industri seperti halnya Uber di sektor transportasi massal atau Airbnb di sektor perhotelan.

Akan tetapi sebagai Metalhead yang modern dan inovatif (baca: sejati), anda pasti akan menerima fakta ini dan mendukung segala hal yang berhubungan dengan inovasi di dunia Heavy Metal.

Alasan #8: Direstui oleh Para Musisi Rock & Heavy Metal Berkelas Dewa

Babymetal dengan para groupies mereka, diantaranya Slash, Axel, dan Duff. Foto: tokyogirlsupdate.com

Babymetal mendapat dukungan penuh dari para musisi Rock & Heavy metal berkelas dewa seperti James Hetfield dan kawan-kawan dari Metallica, Dave dan Megadeth, Herman Li dan Dragonforce, Rob Halford, Abbath dari Immortal (atau mantan), Johan dari Amon Amarth, Lamb of God boys, Alice Cooper, Rob Zombie, Barney & Shane dari Napalm Death, Gene Simmons, Brian May, Vinnie Paul, dan seterusnya.

Memang, ada juga yang tidak suka. Misalnya Adam “Nergal” Darski dari Behemoth. Akan tetapi hal ini dapat dipahami: butuh waktu bahkan untuk musisi brilian seperti Nergal sekalipun untuk dapat memahami Babymetal. Pada suatu hari nanti, Nergal akan paham, dan bukan tidak mungkin Behemoth akan merilis split album eksklusif dengan Babymetal. Dan anda sebagai Metalhead sejati akan lebih ‘menyayangi’ album ini ketimbang “Satanica”, “Demigod”, atau “The Satanist” sekalipun.

Apabila Lemmy dari Motorhead masih hidup, dia juga pasti akan mendukung Babymetal dan bahkan berkolaborasi dan membimbing mereka dengan sabar. Ya, Lemmy dengan sabar akan menunggu Suzuka, Yui, dan Moa memasuki usia legal. Seterusnya terserah Lemmy!

Alasan #9: Mendobrak Batas Antara Musisi Metal dengan Non-Metal

Apabila Babymetal bisa menjadi opening act untuk Lady Gaga, barangkali suatu hari nanti Marduk akan membuka konser Rihanna? 😀 Foto: axs.com

Babymetal dengan sukses mendobrak batasan antara musisi metal dengan non-metal. Babymetal sukses menjadi opening act untuk 5 konser Lady Gaga di tahun 2014 silam. Hal ini tentunya membuka jalan bagi band-band metal untuk tampil sepanggung dengan band atau musisi non metal. Misalnya, Behemoth membuka konser Beyonce. Cannibal Corpse menjadi opening act Katy Perry. Dark Funeral tampil sepanggung dengan Celine Dion. Atau sebaliknya, Justin Bieber membuka aksi Slayer dan Metallica, atau Miley Cyrus membuka aksi Immortal.

Karena pada dasarnya, semuanya adalah musik sebagai bahasa universal yang tanpa batas. Sebagai Metalhead sejati, anda tentunya sangat sepaham dengan hal ini.

Alasan #10: Menjadikan Tampilan Beyondheavymetal.com Menjadi Lebih Cerah

Perhatikan foto personil band Almarhum dari Jakarta pada postingan sebelumnya di situs ini. Suram dan penuh dosa. Babymetal menjadikan tampilan Beyondheavymetal menjadi lebih ceria, bersinar, innocent, dan cute. Tentunya anda, para Metalhead sejati, akan setuju dengan pernyataan di atas ketimbang melulu melihat foto-foto Marduk, Dark Funeral, Gorgoroth, Behemoth, Morbid Angel, Suffocation, Deicide, Hate Eternal, Mayhem, atau Warkvlt di situs ini.

Membeli CD atau Rilisan Fisik Babymetal?

Saya akan membeli CD atau rilisan fisik Babymetal hanya kalau ada bonus seperti CD limited dari Gorgoroth 😀

Pada akhirnya, apakah anda – para Metalhead sejati – akan membeli CD atau rilisan fisik dari Babymetal? Ternyata saya tidaklah terlalu sejati seperti halnya anda. Saya jadi ingat dengan sebuah lelucon apakah seorang cowok Metalhead akan mau diajak menonton film komedi romantis oleh pacarnya di bioskop. Jawabannya: “saya tidak keberatan untuk menonton film komedi romantis di bioskop, asalkan ada zombie-nya”.  Ya, saya akan membeli CD dan rilisan fisik dari Babymetal asalkan ada bonus CD/ vinyl demo yang bersifat collectibles  seperti Mayhem “Deathcrush” (1987), atau Gorgoroth “Live in Bergen/ The Last Tormentor” (1996).

Sudah ah. Topik selanjutnya di Beyondheavymetal.com: MARDUK “Viktoria” (2018) – Serigala Skandinavia di Persimpangan Jalan. Kembali ke topik serius.

Leave a comment