Sebuah Nyanyian Kegelapan dari Dunia Tolkien: Mengenang GORGOROTH “Antichrist” (1996)

Gorgoroth Band 1996

Gorgoroth Antichrist 2

Article written by: Supriyanto “Desecrator” (Kontributor untuk Beyondheavymetal.com)

GORGOROTH, sebagaimana kita ketahui adalah band yang sangat kontroversial baik dari sisi lirik, tema lagu, dan penampilan di atas panggung. Banyak orang melihat, menyimak dan mengetahui band ini sejak wawancara Kristian Espedal aka “Gaahl” bersama Sam Dunn pada salah satu bagian perjalanannya dalam proyek dokumentasi “Metal: a Headbanger’s Journey”, bahkan tak jarang sampai sekarang pun banyak orang yang menganggap bahwa Gaahl adalah masih vokalis Gorgoroth. Saya pribadi mengenal Gorgoroth agak terlambat. Seingat saya waktu itu saya melakukan mailorder video VHS, dan salah satu isi dari video VHS tersebut adalah Gorgoroth, kalau tidak salah “Live in Wacken 98”. Gorgoroth menyuguhkan penampilan yang cukup gahar, tanpa kompromi, dan waktu itu saya cenderung menyimpan VHS ini dan lebih menyimak video “World Domination” yang diisi band-band seperti Enslaved, Dark Tranquillity, dan lainnya.

Selang beberapa saat, saya akhirnya bisa menyimak beberapa karya Gorgoroth, mulai dari album “Pentagram” (1994), “Antichrist” (1996), “Under the Sign of Hell” (1997), sampai “Destroyer” (1998), bersamaan dengan ketertarikan saya pada band-band semacam Summoning, Abigor, dan lainnya. Disini ketertarikan saya adalah karena nama Gorgoroth mengingatkan saya pada nama daerah dataran tinggi di dongeng “Lord of the Rings” karya J.R.R Tolkien.

Album “Antichrist” sejak dulu banyak menyimpan pertanyaan karena banyak hal yang membuat saya kurang mengerti, karena dulu sumber pengetahuan yang terbatas, dan ketidaktahuan saya tentang konsep musik Black Metal itu sendiri. Salah satu yang menjadi catatan utama saya adalah musikalitas dan pemilihan sound di album ini. Di era globalisasi seperti sekarang ini akhirnya kita bisa menyimak sedikit demi sedikit lebih dalam mengenai album Antichrist, yang menurut saya kurang sinergi dan tidak mewakili ke-antichrist-nya Gorgoroth itu sendiri.

Gorgoroth Antichrist 1

Durasi yang sangat singkat, hanya 24 menit dan hanya berisikan 6 lagu, dengan 2 lagu instrumental yang membuat beberapa pengamat menganggap album ini lebih sebagai sebuah sebagai mini album, karena full song yang tercatat hanya “Bergtrollets Hevn”, “Gorgoroth”, “Possessed (by Satan)”, dan “Sorg“ (Sorrow). Album yang konon pada awalnya diberi judul “Død”, atau “Dead” ini memang secara umum memberikan pesan dan kesan dukacita akan kematian yang mendalam. Namun ada juga lagu yang kontradiktif dengan tema album ini secara keseluruhan yaitu “Possessed (by Satan)”. Album ini pun sejatinya tidak akan menampilkan Jan Åge Solstad aka “Hat” sebagai vokalis karena dia memutuskan untuk mengundurkan diri sebelum proses rekaman album ini di Grieghallen. Namun karena keterbatasan waktu, akhirnya Hat diberikan porsi 80% mengisi vokal di album ini, dan hanya 1 lagu saja yang diisi oleh vokalis Gorgoroth berikutnya yaitu Gaahl, ooups salah, Thomas Kronenes aka “Pest” namanya. 🙂

Buang jauh-jauh pikiran bahwa anda akan mendapatkan mood yang brutal, vibe gahar tanpa kompromi, raw dan berdarah-darah di album ini. “Antichrist” adalah album yang dibuat dengan campuran mood yang sangat beragam dari sang konseptor Roger “Infernus” Tiegs . Pada saat anda mulai mendengarkan album ini, anda akan disuguhkan track “En stram lukt av kristent blod” atau “A Rank Smell of Christian Blood”, yang justru mirip raungan orc ketika mengunyah daging dan memakan mangsanya. Berikutnya lagu yang menjadi anthem atau lagu wajib dari Gorgoroth sejak lama yaitu “Bergtrollets Hevn” atau dalam terjemahan Bahasa Inggris, “Mountain Troll’s Revenge”. Lagu yang menurut saya menyampaikan lirik tentang balas dendam ‘seorang’ troll. Apabila anda penikmat dongeng JRR Tolkien – “Lord Of the Rings”, maka pasti akan anda menemukan benang merahnya disini. Berikut penggalan liriknya :

CD Gorgoroth Antichrist 1

“Dypt i den mørke fjellhulen, jakt på Troll (Deep in the dark mountain cave, looking at Troll). De skaut ihjel, tillits død, tillits blod og storm (The headscarf death, confidence- death, confidence- blood and storm). Storm til gjerning, storm til brynjer (Storm to work, storm breastplates). Storm tilbake hit når fienden, som gikk og stengte fjellet bak (Storm back here when the enemy, who went and closed the mountain behind)”.

Infernus memang memberikan mood dan vibe yang cukup mendalam di track ini dan pantas menjadi anthem Gorgoroth yang wajib masuk ke dalam setlist, sebagai lagu pembuka bagi mereka. Infernus juga di album ini secara implicit menyatakan diri sebagai fans “Lord Of the Rings” dan sejak dirilisnya album “Under the Sign of Hell” (1998), Infernus sering menyerang lewat statement terbuka di internet atau di media cetak kala itu, bahwa dia keberatan bila lirik-lirik dari Gorgoroth dipublikasikan (dimana hal ini terkuak di sekitar tahun 2004). Gorgoroth di trilogi “Pentagram” (1994), “Antichrist” (1996), dan “Under the Sign of Hell” (1997) tidaklah pernah menuliskan lirik di liner notes CD atau LP (sejauh yang saya tahu di rilisan awal mereka). Usut punya usut ternyata Infernus kala itu menghadapi tuntutan dari keluarga JRR Tolkien mengenai hak cipta konsep, nama, dan tema dari band ini, yang mengambil secara langsung dari cerita “Lord of The Rings”.

CD Gorgoroth Antichrist 2

OK, kembali ke lagu. Lagu berikutnya adalah “Gorgoroth”. Pada lagu ini apabila anda mendengar, menyimak secara sepintas, maka anda mungkin meragukan bahwa ini adalah karya dari Gorgoroth. Bila lagu ini karya Borknagar, Arcturus, Ulver, Winds atau band Avant-Garde Black Metal lainnya, mungkin kita bisa maklum. Akan tetapi ini adalah lagu milik band Black Metal yang di kemudian hari ditasbihkan menjadi band Black Metal paling berbahaya di planet bumi ini. Musik di lagu ini sangat tidak Gorgoroth !!! Tapi bila kita menyimak secara musikalitas, lagu ini dibuat dengan konsep yang cukup melodius bahkan ada selipan lead gitar yang apabila saya simak scale yang dipakai adalah menggunakan phrygian khas Yngwie Malmsteen di 04:41. Mungkin ada benarnya dan jangan lupa di waktu yang bersamaan Infernus juga terlibat di proyek Oystein Brun, yaitu Borknagar.

“Gorgoroth”, audio streaming:

Setelah lagu “Gorgoroth” yang memiliki mood yang melodius dan swing, kita akan menyimak lagu “Possessed (by Satan)”. Lagu milik Gorgoroth yang pertama menampilkan Pest sebagai vokalis. Karakter vokal yang jahat dan kering dari Pest menunjukkan bahwa dia adalah tepat sebagai frontman baru di band ini menggantikan Hat. Tema lagu ini sepintas dibuat lebih ekstrim dari versi lagunya Rune Thorsnes aka “Goat Pervertor” di album “Pentagram”. Lagu yang memiliki lirik yang memberikan kesan sangat evil dan jahat pada band ini, dan menjadi lagu wajib pada tiap setlist penampilan live Gorgoroth. Pesan yang ingin disampaikan oleh Gorgoroth sangat berbeda dengan lagu lainnya, juga pemilihan sound pada lagu ini sangat berbeda. Dugaan saya lagu ini memang direkam pada waktu yang sangat berbeda dengan lagu lainnya di album ini. Hal ini terdengar dari sound gitar, ketukan drum, dan pemilihan sound simbal yang cukup berbeda. Bahkan masih sangat berbeda dengan lagu berikutnya yang merupakan lagu instrumentalia berjudul “Heavens Fall” (Catatan: “Heavens Fall” adalah sebuah instrumentalia, karena Pest hanya berteriak dan tertawa di lagu ini, dan sama sekali tidak ‘bernyanyi’).

Gorgoroth Band 1995

Lagu dukacita berjudul “Sorg” (“Sorrow”) merupakan lagu penutup di album ini. Lagu ini dibuka dengan gemuruh hujan, petir, dan lonceng gereja, yang menambah kesan suram dan muram ketika menyimak lagu ini. Lagu ini pun seperti lagu pengantar kematian dengan mood yang muram tersebut, dibalut dengan tempo yang sangat lambat.

Sebagai penutup, Gorgoroth di album “Antichrist” merupakan salah satu dari beberapa album essentials bagi para penggemar Black Metal di 2nd wave. Beberapa kritisi musik memasukkan album ini sebagai salah satu album referensi Black Metal, karena disini kita bisa menyimak berbagai aspek dari musikalitas Infernus, sang jenius di belakang karya Gorgoroth. Thus kita pun bisa menyimak lagu yang berjudul “Gorgoroth” yang sangat melodius, yang jauh dari kesan bahwa Gorgoroth merupakan representasi dari sesuatu di Black Metal yang sangat jahat dan berbahaya di kemudian hari. Mungkin Infernus saat itu tidak mempertimbangkan bahwa suatu saat Gorgoroth bisa menjadi besar. Kita pun akhirnya bisa tahu ada album yang sebenarnya tidak mencerminkan content-nya secara keseluruhan. Judul “Dødatau “Dead” jauh lebih tepat menurut saya sebagai judul album ini. Sedangkan kalau sebagai album “Antichrist” hanya bisa diwakili oleh satu lagu saja yaitu “Possessed ( by Satan)”.

Musisi:

  • Hat – Vocals (tracks 2, 3, 6), Lyrics (tracks 2, 3, 6)
  • Pest – Vocals (tracks 4, 5)
  • Infernus – Guitars, Bass
  • Frost – Drums, Percussion

Tracks:

  1. En stram lukt av kristent blod – 00:20 (Instrumental)
  2. Bergtrollets hevn – 03:51
  3. Gorgoroth – 06:05
  4. Possessed (by Satan) – 04:50
  5. Heavens Fall – 03:41 (Instrumental)
  6. Sorg – 06:12

Recording Studio: Grieghallen Studio (Bergen, Norwegia), 19 Desember 1994 – 19 Januari 1996

Production/ Engineering: Infernus (production, mixing, editing), Eirik “Pytten” Hundvin (production, engineering, mixing)

Categorized as: Black Metal, 2nd Wave Black Metal, Norwegian Black Metal

Label: Malicious Records


Kredit Foto:

  • Cover Gorgoroth “Antichrist” & band dari http://gorgoroth.info
  • Poster Gorgoroth “Antichrist” oleh Supriyanto “Desecrator”
  • CD Gorgoroth “Antichrist” oleh Riki Paramita

Tentang Penulis

Desecrator 1

Supriyanto aka “Desecrator” adalah kontributor untuk Beyondheavymetal.com yang berdomisili di Bandung, Indonesia. Desecrator adalah founder dan gitaris dari Warkvlt, sebuah band War Black Metal yang sangat konsisten dalam menghasilkan karya dan tampil di berbagai event Metal di tanah air, termasuk Rock in Solo dan Hammersonic. Desecrator juga tercatat sebagai salah satu founder dan pengelola Persetan Records, sebuah label yang khusus memproduksi dan merilis album Black Metal dari band-band lokal, dengan visi dan misi untuk memajukan skena Black Metal Indonesia. Dalam kesehariannya, Desecrator adalah seorang konsultan Teknologi Informasi (Infrastructure & Network Engineering) yang sangat aktif di berbagai proyek, dan menyandang sertifikasi Microsoft untuk berbagai kategori.

Leave a comment