GOD SEED – “I Begin” (2012): Menyimak Kiprah dari ‘Gorgoroth Perjuangan’

God Seed-I Begin

Reviewed by: Riki Paramita

Dan keputusan pengadilan pun sudah bulat. Hari itu, pada 10 Maret 2009, pengadilan di Norwegia (Oslo District Court) menetapkan keputusan mengenai hak cipta dan hak paten terhadap nama “Gorgoroth”: Infernus (Roger Tiegs) diputuskan sebagai pemegang hak paten yang sah terhadap nama Gorgoroth dan dengan begitu hak paten yang sebelumnya didaftarkan atas nama King ov Hell (Tom Cato Visnes) dan Gaahl (Kristian Espedal) menjadi invalid. Pengadilan memutuskan bahwa Infernus adalah pemilik sah dari nama Gorgoroth dan keterlibatan Infernus di Gorgoroth adalah sesuatu yang mutlak dimana tidak mengikutsertakan Infernus di dalam aktivitas Gorgoroth adalah bertentangan dengan undang-undang paten di Norwegia kecuali hal tersebut adalah keputusan pribadi dari Infernus sendiri. Bagi King ov Hell dan Gaahl, hal ini adalah seperti melakukan stage diving akan tetapi kemudian para penonton justru menghindar dan mereka jatuh ke lantai venue dengan kepala terlebih dahulu: menyakitkan sekaligus memalukan.Hak paten terhadap nama Gorgoroth yang sebelumnya sudah terdaftar atas nama mereka berdua justru di-override oleh pengadilan. Hak paten resmi yang sebenarnya menjadi senjata andalan mereka berdua justru berbalik menjadi sebuah tusukan yang mematikan. Tekanan kemudian datang dari semua penjuru: mulai dari para fans, media, sampai dari label dan dari sesama musisi Black Metal di Norwegia. Bagi pihak-pihak ini, aksi King ov Hell dan Gaahl adalah sebuah pengkhianatan kelas satu: secara sistematis melakukan aksi terencana, yang dimulai dengan pendaftaran hak paten nama Gorgoroth atas nama mereka berdua (paten #243365 di Patentstyret, Norwegia), secara diam-diam menyiapkan materi untuk album Gorgoroth berikutnya, dan kemudian berusaha ‘memecat’ Infernus dari Gorgoroth.

Infernus 2

Infernus adalah Gorgoroth, dan Gorgoroth adalah Infernus. Case closed.

Mereka sepertinya lupa, Infernus adalah Gorgoroth, dan Gorgoroth adalah Infernus! Infernus adalah founding father, konseptor, dan tokoh utama pada kelahiran Gorgoroth sebagai sebuah band Black Metal, dan menghasilkan album-album kelas satu seperti “Pentagram” (1994), “Antichrist” (1996), dan “Under The Sign of Hell” (1997). Akan tetapi dimulai dari periode “Incipit Satan” (2000), “Twilight of The Idols” (2003) dan mencapai puncaknya di “Ad Majorem Sathanas Gloriam” (2006), kreativitas King ov Hell dan Gaahl di Gorgoroth adalah cukup signifikan. Bahkan pada “Ad Majorem…” semua lirik ditulis oleh Gaahl dan semua musik adalah oleh King ov Hell selaku satu-satunya komposer. Infernus? Keterlibatan Infernus adalah sangat minimal, dan bahkan Infernus berkontribusi atas keterlambatan rilis album ini karena pada periode itu Infernus sering berurusan dengan pihak yang berwajib sehubungan dengan tuduhan kriminal yang dialamatkan kepadanya.

Jadi siapa yang sebenarnya paling berhak atas nama Gorgoroth? My metal brothers, baik Infernus maupun King ov Hell/ Gaahl mempunyai alasan masing-masing yang sama-sama logis dan argumentatif. Akan tetapi keputusan pengadilan sudah bulat bahwa Infernus berhak sepenuhnya atas nama Gorgoroth dan Gaahl/ King ov Hell harus memilih nama baru untuk band mereka. Infernus kemudian meneruskan Gorgoroth dengan album “Quantos Possunt Ad Satanitatem Trahunt” pada tahun 2009 tersebut, dan King ov Hell/ Gaahl menetapkan nama “GOD SEED” sebagai nama band mereka yang baru. Nama God Seed sendiri diambil dari nama track Gorgoroth di album “Ad Majorem…” dimana lirik ditulis oleh Gaahl dan musik dikomposisikan oleh King ov Hell. Bagaimana kemudian kiprah dari God Seed, sebagai ‘Gorgoroth Perjuangan?’ 🙂

God Seed Live 2009

Salah satu aksi live God Seed pada periode awal, 2009.

Perjalanan God Seed tidaklah mulus. Pada periode Maret sampai Juli 2009, King ov Hell melakukan finalisasi materi yang sebelumnya merupakan draft untuk album Gorgoroth yang baru untuk dirilis sebagai album perdana God Seed. Akan tetapi kemudian Gaahl memutuskan untuk mengundurkan diri dari God Seed dan scene Black Metal dan memilih untuk memulai periode yang penuh perenungan di Wardruna, sebuah band beraliran Folk/ Ambient/ Viking art yang sama sekali bukan Metal. Periode Gaahl di Wardruna ini kemudian justru menambah maturity dari karakter Gaahl baik sebagai individu maupun sebagai seorang front man. Bagaimana dengan God Seed? Karena ketidakhadiran Gaahl, King ov Hell kemudian memutuskan untuk tidak meneruskan God Seed (dan memberikan status on hold untuk band ini) dan memilih untuk menyalurkan kreativitas dan materi yang sudah ada di proyek “Ov Hell”, sebuah proyek yang melibatkan nama-nama besar seperti Shagrath (Vokal, Dimmu Borgir), dan Frost (Drum, Satyricon). Proyek “Ov Hell” menghasilkan satu rilisan studio yaitu “The Underworld Regime” (2010). Penjualan album ini jatuh di pasaran. Sebenarnya album ini tidaklah jelek, akan tetapi nama-nama besar yang berada di belakang proyek ini membuat para Black Metal stakeholders mempunyai ekspektasi yang lebih. Maka semakin terpuruklah King ov Hell di pentas Black Metal dunia. Sementara itu Infernus dan Gorgoroth dianggap cukup berhasil dengan konsep Gorgoroth yang bersifat back to basic, yang didukung oleh Pest pada vokal dan Tomas Asklund pada drum dan sekaligus pemilik Monolith Studio yang menjadi base camp Gorgoroth yang baru.

Pada awal 2012, Gaahl memutuskan untuk kembali ke scene Black Metal bersama God Seed, dan King ov Hell kembali menemukan energi yang sebelumnya sempat memudar untuk membangkitkan kembali God Seed. Mereka bergerak cepat: melakoni beberapa gigs penting (salah satunya Wacken Open Air), merilis live album, single, dan pada akhirnya merilis “I Begin” sebagai sebuah full length album pada Oktober 2012. “I begin” adalah full length album perdana God Seed, yang dirilis 4 tahun setelah kelahiran band ini. Bagaimana kiprah God Seed dengan “I Begin”?

God Seed-I Begin 04

“The will to grow. The god within man. The god within nature, and the will to reach one’s highest potential”, seperti yang tertulis pada halaman official social media God Seed merupakan sebuah pernyataan yang sangat tegas mendiferensiasikan konsep God Seed dengan Gorgoroth 2006. Paling tidak di sini ada kata “god” walaupun ditulis dengan huruf kecil. Gaahl pada sebuah wawancara mengatakan bahwa dia percaya dengan “force” yang berada di balik segala sesuatu. “There is god in nature, because nature grow. There’s god within men, because men can create”, kata Gaahl. Hal ini merupakan sebuah shifting dari ideologi lama mereka. Tidak, mereka tidak meninggalkan dasar dari ideologi lama mereka (freedom, creativity), akan tetapi kali ini  tanpa satanic imagery sama sekali. Judul album “I Begin” sendiri secara tegas merupakan sebuah pernyataan untuk konsep bermusik, imagery dan mindset yang sama sekali baru.

God Seed 2012

God Seed, dengan formasi 2012.

Siapakah para musisi yang berada di belakang God Seed? Departemen vokal dan lirik adalah sebuah tempat yang absolut bagi Gaahl, demikian pula dengan departemen bass yang ditempati King ov Hell. Mereka berdua adalah main force di belakang God Seed. Departemen drum ditempati oleh Kenneth Kapstad, yang di samping karya-karya Metal-nya bersama Goat The Head dan Thorns,  juga mempunyai background musik Jazz dan dikenal dengan karakteristik permainan drum yang unik. Pada departemen gitar terdapat duet Lust Kilman (Ole Walaunet) dan Sir (Stian Karstad), yang juga dikenal dengan karya-karya yang bersifat non Black Metal.  Lust Kilman dikenal dengan karya-karyanya yang groovy dan berkategori Thrash/ Death Metal di The Batallion dan Grimfist. Sementara itu Sir sebelumnya berkiprah di Nidingr pada jalur Blackened Death Metal dan mempunyai latar belakang Black Metal melalui Trelldom. Di samping nama-nama di atas, God Seed juga mempunyai departemen keyboards yang diisi oleh Geir Bratland yang mempunyai jam terbang bersama Dimmu Borgir ketika live dan mempunyai background Industrial/ Electronic Metal bersama The Kovenant. Dari deretan musisi yang berada di balik God Seed, kita dapat melihat bahwa ada banyak elemen-elemen non Black Metal di dalam portofolio mereka. Sepertinya kita dapat berharap bahwa God Seed – “I Begin” adalah album yang kaya akan kreativitas-kreativitas baru yang akan memperkuat Black Metal sebagai sebuah genre.

God Seed-I Begin 01

Saya akan memulai pambahasan “I Begin” dengan track “This From The Past.” Track ini menempati posisi nomor 2 pada CD-nya, akan tetapi track ini adalah single yang dirilis sebelum “I Begin”.  Jadi “This From The Past” dapat dikatakan sebagai personal statement dari God Seed. “This From The Past” dibuka dengan blast beats dan riffing gitar yang sekilas mirip dengan sound Gorgoroth di “Ad Majorem Sathanas Gloriam” (2006), akan tetapi dengan sound drum yang seperti berada di ‘belakang’ layer gitar. Permainan cepat dan blast beats tiba-tiba berhenti pada 1:04 dan riffing gitar memainkan pola yang cukup groovy yang sekilas seperti riffing Heavy Metal pada 80-an. Bagian ini plus beberapa sisipan melodi menjadikan “This From The Past” menjadi track yang sangat listenable. Pada 2:26 tiba-tiba tempo menjadi lambat dan vokal Gaahl menjadi seperti berbisik, plus sound dari keyboards, menjadi penutup yang depresif dari track ini. Emosi yang direpresentasikan oleh track ini adalah seperti sebuah inner struggle yang  berlarut-larut. Pola pada “This From the Past” diikuti oleh “I Awake” yang merupakan track pembuka dari album ini. Dua track pertama dari album ini dapat dikatakan sebagai ekstensi dari Gorgoroth di era “Ad Majorem…” dengan beberapa sisipan kreativitas baru seperti keyboard sound yang terdengar tidak seperti umumnya keyboard di track2 Black Metal dan riffing gitar yang lebih groovy. Track berikutnya, “Alt Liv” dibuka dengan riffing gitar dan kemudian duet bass dan drum yang sekali lagi memberikan kesan depresi dan inner struggle. Perhatikan vokal Gaahl di track ini yang seperti sedang berdeklamasi/ membaca puisi dengan intonasi penuh ‘kemarahan’ yang sepertinya merupakan ungkapan inner struggle dari Gaahl sebagai penulis lirik. Gelap, depresif, tetapi mempunyai keindahan tersendiri.

God Seed-I Begin 02

Track berikutnya, “From The Running of Blood” kembali ke tempo cepat, blast beats, dengan beberapa bagian yang ambient sekaligus depresif. “Hinstu dagar”, track berikutnya, adalah sebuah track bertempo lambat dengan riffing Heavy Metal dan vokal Gaahl yang berupa clean vocals dengan kesan opera dan epic. Sepertinya ‘perenungan’ Gaahl selama di Wardruna memberikan dampak positif terhadap kekayaan dari sound God Seed. Track berikutnya adalah “Aldrande tre” yang bertempo cepat, didominasi blast beats dengan vokal Gaahl yang seperti berbisik. Kesan depresi dan inner struggle semakin terasa di track berikutnya, “Lit”, sebuah track bertempo lambat dengan vokal yang seperti berdialog dengan diri sendiri. Permainan keyboard di 2:52 yang seperti permainan piano bertemakan tragedi menambah aura depresi dan inner struggle. “The Wound” adalah sebuah track yang dibuka dengan tempo cepat, dengan blast beats, yang kemudian diselingi dengan permainan pada tempo sedang dengan riffing gitar yang groovy dan sekali lagi terkesan seperti riffing Heavy Metal.  Track terakhir, “Bloodline” adalah lebih sebagai outro, sebuah track dengan nuansa ambient dengan electronic sound.

God Seed-I Begin 03

God Seed – “I Begin” adalah sebuah kombinasi dari akar Gorgoroth 2006 dengan kreativitas2 baru seperti riffing gitar yang groovy yang sekilas seperti Heavy metal 80-an, keyboards yang memberikan nuansa ambient dan sama sekali tidak symphonic, dan vokal dengan style yang lebih kaya dibandingkan dengan performansi Gaahl sebelumnya, berikut dengan aura dan emosi yang direpresentasikan berbeda-beda: mulai dari adrenalin/ blast beats, epic/ folk/ Viking, inner struggle, pencarian, kesedihan dan depresi. Sebuah album yang sudah bersifat Post-Black Metal. Bahkan beberapa literatur menyebut God Seed – “I Begin” sebagai Progressive Black Metal. Sepertinya kiprah King ov Hell dan kompatriotnya Gaahl sudah sampai pada area yang cukup mature dimana sound yang dihasilkan di “I Begin” dapat dikatakan mempunyai beberapa aspek inovasi yang memperkaya Black Metal sebagai sebuah genre. Memang, inovasi dan eksplorasi yang dilakukan tidaklah sejauh seperti yang dilakukan Ihsahn, misalnya. Akan tetapi God Seed – “I begin” tetaplah sebuah inovasi dan eksplorasi yang cukup berani dan dapat dikatakan berhasil, sehingga God Seed sebagai sebuah band mempunyai identitas dan karakteristik sendiri yang sangat kuat dan dapat terlepas dari identitas sebagai ‘Gorgoroth Perjuangan.’ 🙂

God Seed – “I Begin” bersifat fully recommended untuk fans yang menyukai inovasi dan eksplorasi lebih lanjut dari Black Metal. Akan tetapi sepertinya kurang cocok untuk fans yang bertipe agresif dan blast beats minded. Untuk fans seperti ini tentunya Marduk – “Serpent Sermon” (2012) atau album apa saja dari Infernal War adalah lebih tepat, dan God Seed – “I Begin” bisa jadi malah menjadi  membingungkan atau membosankan.

Line Up:

  • King ov Hell – Bass
  • Geir Bratland – Keyboards
  • Lust Kilman – Guitars
  • Sir – Guitars
  • Kenneth Kapstad – Drums
  • Gaahl – Vocals

Tracks:

  • Awake – 04:43
  • This From The Past – 05:18
  • Alt liv  – 04:08
  • From The Running of Blood – 05:19
  • Hinstu dagar – 04:55
  • Aldrande tre – 04:45
  • Lit – 05:17
  • The Wound – 04:45
  • Bloodline – 03:44

Categorised as: Post Black Metal, Modern Black Metal, Progressive Black Metal

Leave a comment