Manajemen Perubahan: Cerita Tentang Tom Angelripper dan Gitar Bass-nya

Thomas Sucht Angelripper

Tom Angelripper dari Sodom, band Thrash Metal Jerman.

Article Written by: Riki Paramita

Catatan: versi original dari artikel ini pernah di-posting di mailing list i-Rock!, pada 6 Juni 2007 menjelang konser Sodom di Jakarta.

Ruhr – Gelsenkirchen,  Jerman Barat, 1980: Ruhr, sebuah kota kecil yang terletak di antara Essen dan Bochum, adalah salah satu kota industri yang menyokong sistem industri di tanah Bavaria. Ruhr mensuplai industri di negara Jerman Barat (1980, masih Jerman Barat) dengan hasil tambangnya yang melimpah, seperti batu bara dan biji besi. Masyarakat di kota tsb secara garis besar masih bersifat komunal, yang ditandai dengan sedikitnya keberagaman profesi  dan cara hidup; tidak mengherankan, karena sebagian besar penghuni kota kecil ini berprofesi sebagai pekerja tambang. Profesi yang sejak revolusi industri di Jerman, diwariskan turun temurun oleh seorang bapak ke anaknya, anaknya ke anaknya lagi, dan seterusnya. “Inherited fate” ini terjadi dari satu generasi ke generasi seterusnya.   Singkat kata, masyarakat di kota Ruhr ini seperti terbelenggu dengan rutinitas, pola pikir, dan bahkan “takdir” mereka sebagai pekerja tambang. Sepertinya tidak ada jalan lain untuk hidup. Continue reading

WARKVLT – In Nomine Odium (Single, 2013)

Warkvlt-In Nomine Odium

Reviewed by: Riki Paramita

IN NOMINE ODIUM, sebuah single terbaru dari Warkvlt setelah sebelumnya merilis album dengan judul yang sama di dalam periode Impish yang merupakan pre-Warkvlt. Dengan argumen ini tentunya kita dapat menyebut Impish – “Warkvlt” (2013) sebagai pre-full length album dari band ini yang dapat kita jadikan benchmark terhadap “In Nomine Odium” sebagai agresi mereka yang terbaru (Catatan: beberapa resensi barangkali akan menyebut Impish-“Warkvlt” (2012) sebagai pre-full length album dari Warkvlt atau Warkvlt dengan self titled, akan tetapi secara official “In Nomine Odium” adalah rilisan pertama dari band ini dengan nama Warkvlt. It doesn’t matter at all, karena saya lebih tertarik untuk fokus ke karya mereka sebagai point of reference).

Continue reading

IMPISH – Warkvlt (2013)

Impish-Warkvlt

Reviewed by: Riki Paramita

IMPISH, sang pendekar Black Metal dari bumi Pasundan dan album full length perdananya. Apa yang bisa kita harapkan dari sebuah rilisan lokal dengan genre Black Metal? Saya yakin bahwa rekan-rekan yang telinganya sudah terbiasa dengan Marduk, Dimmu Borgir, Emperor, Immortal, Gorgoroth, dan nama-nama impor lainnya, masih akan memberikan apresiasi yang sangat positif kalau mendengarkan rilisan Black Metal lokal: dimulai dari era embrio seperti screaming yang mengerikan Sacrilegious di “Lucifer’s Name Be Prayed”, Hellgods dengan “When The Forest Become My Kingdom”,  dilanjutkan dengan karya-karya yang lebih matang di era Metalik Klinik yang menghasilkan war anthem “Kabut Keabadian” yang menjadi lagu kebangsaan massa Black Metal di tanah air, eksistensi band-band Continue reading

DIMMU BORGIR – In Sorte Diaboli (2007)

Dimmu Borgir-In Sorte

Reviewed by: Riki Paramita, Jan 17, 2008 at 2:59 PM.

Adalah sebuah kesalahan besar apabila metalheads melewatkan rilisan anyar dari Dimmu Borgir ini yang bisa jadi merupakan sebuah milestone yang sangat representatif dalam upaya menjadikan Black Metal sebagai sebuah bentuk seni yang legitimate (a legitimate form of art). Pada mulanya saya cenderung menjagokan Emperor sebagai band Black Metal yang akan membawa Black Metal ke level yang lebih tinggi di blantika metal dunia, akan tetapi non-aktifnya Emperor menghasilkan album sejak Prometheus…(2001), dan perkembangan yang luar biasa pada Dimmu Borgir di tahun2 belakangan ini menjadikan ‘the chosen one’ sepertinya tidak akan jauh dari Shagrath dan seluruh personil dari kastil kegelapan (Dimmu Borgir = ‘dark castle’).

Continue reading