DISSECTION – Reinkaos (2006)

Dissection-Reinkaos

Reviewed by: Riki Paramita, Oct 23, 2007 4:16 PM.

DISSECTION, hantu Black/ Death Metal dari Swedia pada 2006 yang lalu merilis “Reinkaos”; album yang akan menjadi rilisan terakhir mereka – paling tidak album terakhir yang melibatkan frontman/ gitaris mereka Jon Nodtveidt. Seperti yang kita ketahui, pada Agustus 2006 yang lalu, Jon Nodtveidt merasa bahwa dia sudah mendapatkan semua yang dia inginkan di dunia ini, dan merasa sudah mencapai apa yang seharusnya dia capai (achieved).  Jon kemudian menulis surat ke orang2 terdekatnya, menyalakan beberapa lilin dengan formasi lingkaran di apartemennya, dan kemudian di tengah lingkaran lilin tersebut Jon meledakkan kepalanya sendiri dengan sebuah shotgun. Bum ! Game over untuk Jon Nodveidt. Another fallen musician with “insanely genius” or “brilliant stupidity.”  Kita skip saja  cerita mengenai Jon dan keterlibatannya Continue reading

BEHEMOTH – The Apostasy (2007)

Behemoth-The Apostasy

Reviewed by: Riki Paramita, Oct 5, 2007 11:24 AM.

BEHEMOTH, band extreme metal Polandia yang melewati batas norma  Black Metal dan Death Metal kembali hadir dengan album terbaru mereka The Apostasy. Kesan pertama ketika melihat artwork album ini adalah sebuah album yang merupakan ekstensi dari konsep yang sudah mereka rumuskan sejak di era “Satanica” (1999), “Thelema Six” (2000), “Zos Kia Kultus” (2002), dan sampai pada akhirnya mencapai tingkat masterpiece pada “Demigod” (2004). Kalau “Satanica” adalah album yang bersifat breakthrough untuk shifting mereka ke gerbang Death Metal sound (sebelumnya Behemoth adalah band Black Metal dengan sound yang relatif raw dan primitif); dan “Demigod” adalah breakthrough untuk konsep, songwriting, dan soundscape; maka kata-kata apa yang tepat untuk menggambarkan “The Apostasy”?

Continue reading

OBITUARY – Frozen in Time (2005)

Obituary-FIT

Reviewed by: Riki Paramita, Sep 4, 2005 10:09 PM.

OBITUARY akhirnya keluar dari pertapaannya. Setelah vakum selama kurang lebih 7 tahun, sang Death Metal god akhirnya hadir dengan “Frozen in Time.” Masih dengan formula lama: old school Death Metal; riff gitar yang dry, bass drum yang intens, haunting lead guitars, dan vokal John Tardy yang seperti raungan orang dimutilasi hidup-hidup (seriously, kuntilanak sekalipun akan lari terbirit-birit kalau mendengar John Tardy ‘bernyanyi’). “Frozen…”  dibuka dengan “Redneck Stomp”; yang merupakan permainan musik tanpa vokal, alias instrumentalia. Hal yang cukup aneh untuk sebuah album Death Metal. Dan seterusnya adalah: classic Floridian Deathmetal attack.   Sebagian besar track-nya tidak bertempo cepat, tapi masih tetap heavy dengan Death Metal sound yang kental. Track2 pada album ini sekilas seperti versi Continue reading