Yang Terbaik dari Era Rune “Blasphemer” Eriksen: Mengenang MAYHEM “Chimera” (2004)

Rune Eriksen

Rune “Blasphemer” Eriksen, sang gitaris dan komposer dari Mayhem pada periode 1995 – 2008. Lebih baik dari Øystein “Euronymous” Aarseth?

Reviewed by: Riki Paramita

Siapakah komposer terbaik di MAYHEM? Sebuah band yang sering disebut-sebut sebagai godfather untuk 2nd wave Black Metal. Sebuah band yang mempunyai peranan paling signifikan di gelombang kedua kelahiran Black Metal di Norwegia pada akhir 1980-an dan awal 1990-an. Sebuah band dimana karya-karya para musisi di dalamnya seringkali dianggap sebagai benchmark yang paling penting dalam menentukan arah Black Metal di masa depan. Dengan demikian, sang penulis musik/ komposer di Mayhem pun dengan sendirinya akan menempati posisi yang sangat signifikan di perkembangan Black Metal, sebagai sebuah mutasi paling gelap dari Heavy Metal. Secara garis besar, kita dapat membagi periode di Mayhem menjadi 3 periode dari 30 tahun eksistensi band ini di skena Black Metal dunia. Selama 30 tahun memainkan Black Metal! Periode pertama adalah periode yang dimulai dari kelahiran Mayhem pada demo “Pure Fu##ing Armageddon” (1986) sampai dirilisnya “De Mysteriis Dom Sathanas” (1994): periode yang merupakan sebuah ‘pencarian’ untuk blue print Norwegian Black Metal, baik dalam bentuk prototype sound seperti “Deathcrush” (1987) dan “Live in Leipzig” (1993), sampai mencapai maturity di “De Mysteriis…” melalui inovasi dan kreativitas dalam bentuk Necro Sound yang dingin. Pada periode ini penulis musik yang paling signifikan adalah Øystein “Euronymous” Aarseth (Gitar), sang godfather Norwegian Black Metal. Periode kedua adalah interval yang dimulai dari inisiatif “Wolf’s Lair Abyss” (1997), dan berakhir di “Ordo Ad Chao” (2007). Periode ini adalah masa dimana departemen komposer untuk Mayhem adalah dihuni oleh Rune “Blasphemer” Eriksen. Sebuah periode ekspansif untuk arah musik Mayhem yang sekaligus juga mendefinisikan arah Black Metal di masa depan.

Mayhem Chimera 2004

Periode ketiga adalah periode sepeninggal Rune Eriksen (Catatan: Rune Eriksen meninggalkan Mayhem pada 2008 karena merasa kreativitasnya sudah mencapai ‘batasnya’): periode setelah “Ordo Ad Chao” dan membuahkan satu full length album yaitu “Esoteric Warfare” (2014) yang akan dirilis pada bulan Juli 2014 yang akan datang. Siapakah komposer utama di era ini? Komposer utama Mayhem pada periode ini adalah Morten “Teloch” Iversen yang merupakan muka baru untuk Mayhem (tanpa keterkaitan dengan Mayhem di era-era awal) akan tetapi cukup disegani di skena Black Metal dunia melalui karya-karyanya di Nidingr dan Nunfu##ritual. Siapakah yang terbaik diantara mereka bertiga? Tentu saja jawaban ini akan sangat sarat subjektivitas dan preferensi pribadi. Era Øystein “Euronymous” Aarseth yang walaupun hanya menghasilkan 1 full length album, akan tetapi justru album ini disebut-sebut sebagai ‘satu-satunya’ album Mayhem (“De Mysteriis Dom Sathanas” 1994), terutama di kalangan para purist yang fanatik dengan Necro Sound atau low fidelity Black Metal. Sementara era Rune “Blasphemer” Eriksen menghasilkan 3 full length album melalui “Grand Declaration of War” (2000), “Chimera” (2004), dan “Ordo Ad Chao” (2007). Tulisan saya kali ini adalah sebuah apresiasi untuk album “Chimera” sebagai rilisan terbaik Mayhem di era Rune Eriksen sebagai komposer. Continue reading