BEHEMOTH “The Satanist” (2014): Sebuah Invasi Mematikan dari Polandia di Ranah Blackened Death Metal

Behemoth Band 2014 2

Behemoth formasi 2014: Zbigniew Robert “Inferno” Prominski (Drum), Tomasz “Orion” Wroblewski (Bass), Adam “Nergal” Darski (Vokal, Gitar), dan musisi seasoned yang sudah bersama Behemoth di 10 tahun terakhir yaitu Patryk Dominik “Seth” Sztyber (Gitar). Behemoth adalah jawaban Eropa Timur terhadap eksistensi Black Metal di Skandinavia.

Behemoth The Satanist 2014

Reviewed by: Riki Paramita

Polandia adalah sebuah negara yang seringkali disebut-sebut sebagai salah satu competency center di skena Extreme Metal dunia. Ada banyak nama besar yang berasal dari tanah Polandia, seperti Vader yang merupakan jawaban Eropa Timur terhadap eksistensi Morbid Angel di tanah Amerika, atau Decapitated yang sangat technical, Vesania yang gelap dan melodius, Infernal War yang super agresif, dan tentu saja: BEHEMOTH, sang maestro Extreme Metal yang berhasil mendefinisikan eksistensi mereka yang unik di grey area antara Death Metal dan Black Metal. Dimulai sejak “Satanica” (1999), Behemoth mendefinisikan ulang konsep bermusik mereka melalui langkah yang sangat signifikan, yaitu dengan berani meninggalkan konsep low fidelity Black Metal yang sebelumnya mereka anut, dan mengkolaborasikannya  dengan elemen-elemen Death Metal, sehingga menghasilkan sound yang cukup orisinal: Blackened Death Metal. Behemoth sound. Behemoth-ism. Pada periode 1999 sampai 2008, Behemoth menghasilkan beberapa album masterpiece, sebut saja “Demigod” (2004), dan “The Apostasy” (2007), yang menempatkan posisi Behemoth pada tingkat maestro di skena Extreme Metal dunia sekaligus menegaskan sumbangsih Polandia di ranah musik ekstrim ini (walaupun Polandia dikenal sebagai negara yang religius dengan 33 juta pemeluk Katolik Roma yang taat, dengan religiousity index yang lebih tinggi dari Italia). Pada 2014 ini Behemoth kembali merilis sebuah album masterpiece “The Satanist” yang sangat provokatif dari segi penulisan lirik dan tema album, yang sekaligus sebuah pernyataan yang sangat tegas dari sang frontman, Adam “Nergal” Darski, mengenai self awareness dan kebebasan berpikir dan berbicara (freedom of thinking & speech). Pada kesempatan ini saya tidak akan membahas mengenai cerita spektakuler kesembuhan Adam “Nergal” Darski dari Leukemia yang mematikan, melainkan lebih fokus membahas album “The Satanist” dari segi musik yang dilihat dari perspektif end users, yaitu para fans. Continue reading