OBITUARY – Xecutioner’s Return (2007)

Obituary-Return

Reviewed by: Riki Paramita, Nov 5, 2007 11:03 AM.

OBITUARY kembali merilis album terbarunya, 2 tahun setelah “Frozen in Time” (2005). Album Obituary kali ini digarap dengan sangat serius dengan judul yang sangat provokatif: “Xecutioner’s Return.” Resensi mengenai album ini akan dinarasikan dalam bentuk dialog imajiner antara 2 orang anak Metal lama (baca: tua) yang kembali bernostalgia dengan Obituary. Adegannya kira2 adalah 2 orang konsultan yang sedang on bench yang merupakan sahabat lama sejak SMA (sekarang SMU), dimana masa SMA mereka adalah zamannya Sepultura – “Arise”, Suffocation – “Effigy of The Forgotten”, dan tentu saja Obituary – “Cause of Death”:

X: Woi bro.. serius banget. Lagi dengerin apa sih? Beyonce yang baru ya?

Y: Hehehe ngaco! Ini Obituary yang baru bro. Baru gw rip ke dalam i-pod gue. Album “Xecutioner’s Return.” Jangan salah, ‘Xecutioner’-nya tidak pake ‘E’ ya. Mengacu ke nama Continue reading

MONSTROSITY – Spiritual Apocalypse (2007)

Monstrosity-Spiritual

Reviewed by: Riki Paramita, Oct 23, 2007 4:16 PM.

MONSTROSITY adalah salah satu band yang bersifat underrated di domain Death Metal. Apabila kita berbicara mengenai originator dan main act di genre ini (Death Metal+Blastbeats)  pembicaraan selalu mengarah ke Morbid Angel, Suffocation, Cannibal Corpse, Deicide, atau Malevolent Creation. Untuk generasi berikutnya, publik lebih cenderung untuk membicarakan Dying Fetus atau Cryptopsy. Sementara itu untuk modern Death Metal, nama2 yang disebut tidak akan jauh2 dari Nile, Behemoth, Hate Eternal, atau Arch Enemy. Apa yang salah dengan Monstrosity? Padahal Monstrosity adalah band yang lahir pada periode awal pertumbuhan Death Metal pada akhir 80-an dan termasuk salah satu band yang disegani di Floridian Death Metal scene, yg merupakan ‘kota suci’ untuk Death Metal. Karya2 mereka dapat  Continue reading

DISSECTION – Reinkaos (2006)

Dissection-Reinkaos

Reviewed by: Riki Paramita, Oct 23, 2007 4:16 PM.

DISSECTION, hantu Black/ Death Metal dari Swedia pada 2006 yang lalu merilis “Reinkaos”; album yang akan menjadi rilisan terakhir mereka – paling tidak album terakhir yang melibatkan frontman/ gitaris mereka Jon Nodtveidt. Seperti yang kita ketahui, pada Agustus 2006 yang lalu, Jon Nodtveidt merasa bahwa dia sudah mendapatkan semua yang dia inginkan di dunia ini, dan merasa sudah mencapai apa yang seharusnya dia capai (achieved).  Jon kemudian menulis surat ke orang2 terdekatnya, menyalakan beberapa lilin dengan formasi lingkaran di apartemennya, dan kemudian di tengah lingkaran lilin tersebut Jon meledakkan kepalanya sendiri dengan sebuah shotgun. Bum ! Game over untuk Jon Nodveidt. Another fallen musician with “insanely genius” or “brilliant stupidity.”  Kita skip saja  cerita mengenai Jon dan keterlibatannya Continue reading

BEHEMOTH – The Apostasy (2007)

Behemoth-The Apostasy

Reviewed by: Riki Paramita, Oct 5, 2007 11:24 AM.

BEHEMOTH, band extreme metal Polandia yang melewati batas norma  Black Metal dan Death Metal kembali hadir dengan album terbaru mereka The Apostasy. Kesan pertama ketika melihat artwork album ini adalah sebuah album yang merupakan ekstensi dari konsep yang sudah mereka rumuskan sejak di era “Satanica” (1999), “Thelema Six” (2000), “Zos Kia Kultus” (2002), dan sampai pada akhirnya mencapai tingkat masterpiece pada “Demigod” (2004). Kalau “Satanica” adalah album yang bersifat breakthrough untuk shifting mereka ke gerbang Death Metal sound (sebelumnya Behemoth adalah band Black Metal dengan sound yang relatif raw dan primitif); dan “Demigod” adalah breakthrough untuk konsep, songwriting, dan soundscape; maka kata-kata apa yang tepat untuk menggambarkan “The Apostasy”?

Continue reading

SPIRAL ARCHITECT – A Sceptic’s Universe (2000)

Spiral Architect

Reviewed by: Riki Paramita, Jul 31, 2007 8:24 AM.

SPIRAL ARCHITECT adalah sebuah band Progressive Technical Metal asal Norwegia. “A Sceptic’s Universe” bukanlah rilisan anyar dari band ini, ini adalah album yang dirilis pada tahun 2000 yang lalu, dan sejauh ini adalah album mereka satu-satunya. Ada beberapa alasan kenapa saya menulis mengenai Spiral Architect dan album mereka yang dirilis 7 tahun yang lalu ini; (1) Musik mereka yang menurut saya sangat outstanding, (2) Keunikan dari latar belakang band ini, (3) Untuk menghargai kebaikan seorang teman di milis i-Rock! yang sudah memperkenalkan band super keren ini kepada saya :-).

Pada sleeve di CD-nya tertulis bahwa “This album marks the new era of thinking man’s metal; Technical, Intense, & Truly Proggressive.” Dari pernyataan ini dapat dibaca Continue reading

OBITUARY – Frozen in Time (2005)

Obituary-FIT

Reviewed by: Riki Paramita, Sep 4, 2005 10:09 PM.

OBITUARY akhirnya keluar dari pertapaannya. Setelah vakum selama kurang lebih 7 tahun, sang Death Metal god akhirnya hadir dengan “Frozen in Time.” Masih dengan formula lama: old school Death Metal; riff gitar yang dry, bass drum yang intens, haunting lead guitars, dan vokal John Tardy yang seperti raungan orang dimutilasi hidup-hidup (seriously, kuntilanak sekalipun akan lari terbirit-birit kalau mendengar John Tardy ‘bernyanyi’). “Frozen…”  dibuka dengan “Redneck Stomp”; yang merupakan permainan musik tanpa vokal, alias instrumentalia. Hal yang cukup aneh untuk sebuah album Death Metal. Dan seterusnya adalah: classic Floridian Deathmetal attack.   Sebagian besar track-nya tidak bertempo cepat, tapi masih tetap heavy dengan Death Metal sound yang kental. Track2 pada album ini sekilas seperti versi Continue reading

KREATOR – Enemy of God (2005)

Kreator-EOG

Reviewed by: Riki Paramita, Sep 4, 2005 09:16 PM.

KREATOR is back. Ketika mendengar Kreator akan merilis album baru, maka akan muncul pertanyaan di dalam pikiran saya sebagai old school thrasher: Apakah saya akan mendapatkan pure German thrash aggression a la “Extreme Aggression” (1989) atau “Coma of Souls” (1990)? Raw metal aggression seperti pada periode awal di “Endless Pain” (1985) atau “Pleasure to Kill” (1986)? Metal dengan influence Industrial seperti “Renewal” (1992)? American Thrash Sound  ala Slayer seperti pada “Cause for Conflict” (1995)? Atau barangkali melodic metal dengan renungan yang dalam ala new age seperti pada “Endorama” (1999)?  My metal brothers, kita bakalan mendapatkan sebuah mixture yang representatif dari perjalanan musikal Kreator. Pada dasarnya, di “Enemy of God” mereka kembali ke root mereka: Thrash Continue reading