Top 20 Album Death Metal Menurut beyondheavymetal.com (Bagian 2 dari 2)

Deranged-Band

Deranged, salah satu aksi Death Metal dari Swedia.

Article written by: Riki Paramita

DEATH METAL: barangkali ini adalah salah satu musik dalam bentuk yg paling ekstrim yang pernah dimainkan oleh manusia; riff gitar yang cepat dan berat, ketukan drum yang seperti senapan mesin, dan vokal dalam format growl atau deep growl. Singkat kata: ekstrim! Kalau dianalogikan ke karya seni lain seperti seni rupa atau lukisan, barangkali ini adalah bentuk lukisan yang paling abstrak seperti karya Pablo Picasso atau Salvador Daly. Seperti halnya karya Picasso dan Daly, meskipun “abstrak” genre Death Metal tetap mempunyai komunitasnya tersendiri yang sangat loyal pada karya2 musisi di genre ini, meskipun jumlahnya (barangkali) tidak sebanyak komunitas genre2 lain yang lebih populer.

Bagian 2:

Tulisan ini adalah bagian ke-2 dari 2 bagian. Tidak, jangan takut. Saya tidak akan menyebutkan Hate Eternal atau Morbid Angel lagi :-). Akan tetapi dari preferensi 10 album yang pertama dapat dilihat bahwa saya memang cenderung ke old school Death Metal dan kurang begitu kompatibel dengan band2 yang mengkedepankan technicalities seperti Death, Atheist, Cynic, Obscura, atau Spawn of Possession. Please do not get me wrong. I love them all (terutama Cynic dan Death), hanya saja mereka tidak berada di dalam Top 20 di dalam playlist saya. Namanya juga preferensi pribadi, dimana keindahannya justru dari keanekaragaman preferensi kita semua.

Album#11: Suffocation – “Effigy of the Forgotten” (1991)

Suffocation-Effigy

Apakah ada di muka bumi ini sesuatu karya yang begitu fenomenal sehingga  tidak pernah  usang dimakan zaman? Selain teori ekonomi “The Wealth of Nations” karya Adam Smith yang menjadi literatur klasik di bidangnya, atau teori micro processor-nya Gordon Moore;  album Suffocation – “Effigy of the Forgotten” sepertinya juga akan terus menjadi literatur klasik bagi dunia Death Metal. Deskripsi: janganlah anda sekali2 mengaku fans Death Metal kalau belum mendengar album ini. Apabila ternyata memang belum (dan anda kadung mengaku fans Death Metal), sebelum menjadi memalukan :-), segeralah mailorder CD-nya, beli di i-Tunes, copy CD punya teman, atau paling tidak download sampelnya. Brutal moments: “Infecting the Crypts”, “Liege of Inveracity”, “Effigy of the Forgotten.”

Album#12: Deranged – “Rated X” (1995)

Deranged-RatedX

Jawaban European Death scene terhadap kemunculan New York sound atau Northern Hyperblast di benua Amerika. Deranged memainkan Brutal Death Metal dengan sangat cepat, blast beats, growl vocals, plus sound gitar setajam silet yang diselingi permainan yang cenderung technical. Sebuah flyer promosi dari Repulse Record megatakan bahwa “Deranged will make Suffocation looks like wimps.” Ehm, Deranged memang mempunyai sound yang ultra brutal, akan tetapi Suffocation tidak akan pernah menjadi ‘wimps’ :-). Deskripsi: Suffocation dengan tune ala European scene. Brutal moments: “Black Semen Vengeance”, “Killing Spree”, “Narcissistic Sleighride.”

Album#13: Cryptopsy – “None So Vile” (1996)

Cryptopsy-None

Sebuah band gila dari Kanada yang akan membuat kepala pusing dengan sound mereka yang tidak lazim: full distorsi dengan tune tinggi,  ketukan drum yang cepat dan berubah2, plus vokal growl yang sangat deep sehingga sekilas seperti sama sekali bukan suara manusia. Flo Mounier & Cryptopsy membuat genre Brutal Death Metal menjadi semakin rumit dan mendefinisikan ulang standar musicianship yang harus dimiliki oleh sebuah band yang ingin bermain Brutal Death. Deskripsi: Northern Hyperblast dengan blast beats yang diselingi ketukan-ketukan yang tidak lazim, pattern gitar yang ‘aneh’, plus vokal yang sangat deep growl. Brutal moments: “Crown of Horns”, “Phobophile”, “Grave of The Fathers.”

Album#14: Kataklysm – “Sorcery” (1995)

Kataklysm-Sorcery

Northern Hyperblast! Sebuah varian baru di dalam dunia Brutal Death telah lahir;  dari daratan beku di sebelah utara benua Amerika, tepatnya di Kanada. “Sorcery” membawa genre Death Metal ke tahap yang lebih cepat, kompleks, dan lebih chaos. Sound gitar, bass, blast beats, dan terutama vokal Sylvain Houde adalah sangat original. Siapa bilang Death Metal tidak bisa menjadi begitu gelap dan dingin seperti halnya Black Metal? Deskripsi: tornado di tengah-tengah badai salju yang akan menerbangkan apa saja di sekitarnya, dalam temperatur yang sangat dingin dan mematikan (seriously!) . Brutal moments: “Sorcery”, “Elder God”, “World of Treason.”

Album#15: Kataklysm – “Temple of Knowledge” (1996)

Kataklysm-Temple

Northern Hyperblast dalam bentuk yang lebih mature. Lebih terstruktur dan didukung oleh production yang lebih baik. Akan tetapi tetap brutal tentunya. Album terakhir Kataklysm dengan Sylvain Houde. Setelah “Temple…” departemen vokal diambil alih oleh Maurizio Iacono. Sebuah kesalahan fatal.  Deskripsi: seperti berdiri di puncak pegunungan Andes dengan hembusan angin beku yang akan membuat seluruh badan frostbite. Brutal moments: “The Unholy Signature”, “Beckoning of the Xul”, “The Awakener.”

Album#16: Decrepit Birth – “…And Time Begins” (2003)

Decrepit Birth-Time

Salah satu dari sedikit band dengan root Suffocation-ist/ New York Stylish yang mampu menghasilkan  karya yang dahsyat. Agresif, cepat, dan brutal, dengan berbagai modifikasi dan kreativitas, sehingga tidak menimbulkan kesan Suffocation rip-off seperti yang banyak kita temui pada pengikut-pengikut Suffocation, malah (in my opinion) band ini mendefinisikan sound yang relatif original: the Decrepit Birth sound!  Kredit tersendiri patut diberikan ke sang drummer yang mampu bermain dalam tempo yang berubah-ubah dengan presisi yang mendekati mekanikal. Siapakah sang drummer ? Ah, ternyata Tim “The Missile” Yeung! Pantas saja! 🙂 Deskripsi: Suffocation dalam versi yang lebih ‘marah’: riff gitar super cepat, sarat dengan perubahan tempo dalam pola yg relatif sulit ditebak, plus permainan drum dengan presisi mekanikal. Brutal moments: “Prelude to Apocalypse”, “Though Beyond Infinity”, “Condemned to Nothingness.”

Album#17: Sinister – “Hate” (1995)

Sinister-Hate

Salah satu yang terbaik dari European Death scene (band ini berasal dari Belanda).  Sinister mulai menarik perhatian saya sejak “Cross the Styx” (1992), dan dilanjutkan oleh “Diabolical Summoning” (1993) dan mencapai puncaknya pada “Hate.”  Banyak yang berpendapat bahwa puncaknya Sinister adalah mini album “Bastard Saints” (1996) yang lebih kalem, akan tetapi saya lebih prefer ke “Hate.” Brutal, cepat, dan gelap, dengan topik di seputar okultisme dan mitologi pagan. Deskripsi: topik2 Black Metal yang dibawakan dengan gaya Death Metal. Brutal moments: “Awaiting the Absu”, “To Mega Therion.”

Album#18: Behemoth – “Satanica” (1999)

Behemoth-Satanica

Behemoth adalah band yang relatif unik menurut pandangan saya; mempunyai root Black Metal yang cukup dalam dan tiba2 banting stir ke jalan Death Metal. Hasilnya? Sebuah mixture yang unik antara gimmick, image, dan topik pagan/ occult ala Black Metal, dengan agresivitas dan brutality ala Death Metal pada sisi musik. Adam “Nergal” Darski dkk juga menampilkan sedikit sound2 musik elektronik pada track mereka, seperti pada track “Chant of Eschaton 2000.” Cyber Pagan! 🙂 Secara musikalitas, saya mengatakan album ini sangat representatif menampilkan European Death Metal kelas satu dan menyadarkan saya bahwa Death Metal kelas satu tidak hanya milik American scene saja. Deskripsi: Death Metal yang terdengar  seperti Morbid Angel-ism, dengan vokal yang lebih seram, plus gimmick pagan/ occult yang ditampilkan dengan sangat serius. Brutal moments: “Decade of Therion”, “Lam”, “Chant of Eschaton 2000.”

Album#19: Behemoth – “Demigod” (2004)

Behemoth-Demigod

Adam “Nergal” Darski membuktikan devotion-nya pada dunia Death Metal dengan menjadi leader/ konseptor dari band yang cukup produktif menghasilkan album. “Demigod” adalah salah satu karya abadi dari trio Polska yang konsisten berkarya di jalur Pagan Occult Death Metal (terminologi resminya adalah Blackened Death Metal). Dari album ini dapat dilihat bahwa Behemoth sudah mencapai achievement yang cukup tinggi yang tercermin dari maturity karya mereka: well structured Death Metal, dengan beberapa bagian gitar akustik, dan tentu saja, gimmick mereka yang semakin menemukan bentuk/ formulasi yang tepat. Deskripsi: the best ov pagan occult Death Metal (Blackened Death Metal). Brutal moments: “Slaves Shall Serve”, “Sculpting the Throne ov Seth”, “Demigod.”

Album#20: Deicide – “Stench of Redemption” (2006)

Deicide-Stench

Deicide lagi! Apalagi yang bisa ditawarkan oleh Deicide? My metal brothers, Deicide mengajarkan sebuah pelajaran yang sangat representatif mengenai ‘thinking out of the box’ melalui rilisan anyar mereka ini. Semuanya relatif baru: distorsi & tune gitar, lead guitars, dan struktur lagu. Yang relatif tidak berubah barangkali hanya vocal pattern-nya Mr. Benton plus drumming-nya Steve Asheim. Singkat kata, ini adalah the brand new Deicide pasca kepergian Hoffman brothers. Ternyata selalu terdapat ruang untuk ber-eksplorasi dan bereksperimen walaupun untuk frame yang relatif sempit seperti musiknya Deicide. There’s always enough room for exploration! Hal ini tentunya disebabkan oleh kehadiran Ralph Santolla di departemen gitar. Deskripsi: sebuah band dengan sound gitar seperti extreme Power Metal tune yang bermain Death Metal dengan vokalis Glenn Benton. Brutal moments: “Homage for Satan”, “Walk with the Devil in Dreams You Behold.”

Honorary mention: Death – “Human” (1991), Death – “Symbolic” (1995), Death – “The Sound of Perseverance” (1998), Atheist – “Piece of Time” (1989), Atheist – “Unquestionable Presence” (1991), Cynic – “Focus” (1993), Morbid Angel – “Altars of Madnesss” (1989), Dismember – “Like An Ever Flowing Stream” (1991), Dismember – “Massive Killing Capacity” (1995), Entombed – “Left Hand Path” (1990), Nocturnus – “The Key” (1990), Grave – “Soulless” (1994), Tiamat – “Wildhoney” (1994), Funeral Inception – “H.A.T.E” (2008), Forgotten – “Tiga Angka Enam” (2003).

Catatan provokatif: no Gothenburg sound allowed on my list. 🙂

3 thoughts on “Top 20 Album Death Metal Menurut beyondheavymetal.com (Bagian 2 dari 2)

  1. Awesome….two thumbs up…. review death metal yang komplit & mengagumkan terutama aspek musikalitas yang dengan tajam bisa dibedakan, dimana yang lain sangat sulit membedakan kualitas dari musik death metal, karena sekilas memilki kemiripan yang seragam….

    • Hi there! Death Metal memang mempunyai beberapa style yang mempunyai keunikan dan keindahan masing2. Misalnya, ada yang disebut dengan Classic Death Metal, yang salah satunya adalah New York sound. Blueprint untuk NY sound adalah rilisan2 dari Suffocation (terutama album “Effigy of The forgotten” 1991). Kemudian ada yang disebut dengan Floridian Death Metal (Morbid Angel, Death, Deicide, Obituary, dll). Sementara kalau di Eropa ada yang disebut dengan Swedish Death Metal (atau Death Sueco) yang dapat diturunkan menjadi beberapa style lagi, misalnya Stockholm sound dan Gothenburg sound. Salah satu inovasi penting di dunia Death Metal adalah Gothenburg sound ini: Death Metal yang lebih melodius dan dapat diterima oleh khalayak yang lebih luas. Contoh band di aliran ini adalah Dark Tranquillity dan Arch Enemy. Selain yang saya sebutkan di atas masih banyak lagi style Death Metal yang semakin hari mempunyai kecenderungan untuk menjadi semakin rumit (teknikal). Btw, konsultan metal yang lain mana nih? Sinyomaniac & Caster? 😛

      • tetapi kalau saya dengar dari sektor sound gitar itu saya denger sama lho contohnya entombed,carnage,edge of sanity,dismember and bloodbath itu mereka soundnya seragam sama semua

Leave a comment