
Reviewed by: Riki Paramita, Oct 5, 2007 11:24 AM.
BEHEMOTH, band extreme metal Polandia yang melewati batas norma Black Metal dan Death Metal kembali hadir dengan album terbaru mereka The Apostasy. Kesan pertama ketika melihat artwork album ini adalah sebuah album yang merupakan ekstensi dari konsep yang sudah mereka rumuskan sejak di era “Satanica” (1999), “Thelema Six” (2000), “Zos Kia Kultus” (2002), dan sampai pada akhirnya mencapai tingkat masterpiece pada “Demigod” (2004). Kalau “Satanica” adalah album yang bersifat breakthrough untuk shifting mereka ke gerbang Death Metal sound (sebelumnya Behemoth adalah band Black Metal dengan sound yang relatif raw dan primitif); dan “Demigod” adalah breakthrough untuk konsep, songwriting, dan soundscape; maka kata-kata apa yang tepat untuk menggambarkan “The Apostasy”?
Dalam bahasa yang sederhana “The Apostasy” adalah versi yang lebih mature dari “Demigod” dimana secara konsep dan artwork tidak jauh berbeda, akan tetapi dari segi musik dan musicianhip album ini relatif lebih kaya, dengan berbagai eksperimen yang dapat dikatakan berhasil, dan didukung oleh pemilihan soundscape yang lebih organik dan natural.

“The Apostasy” dibuka dengan “Rome 64 CE”, sebuah instrumental dengan nuansa epik yang diinspirasikan oleh pembakaran kota Roma oleh Nero Claudius Cesar pada tahun 64 Masehi. Sebuah intro yang secara representatif menggambarkan maksud dari “The Apostasy.” Dan dari sini dimulailah sebuah Death Metal aggression dengan nuansa blackened: Nergal (Vokal, gitar), Orion (Bass), dan Inferno (Drums) memainkan agresi Death Metal yang brutal namun terukur. Vokal Nergal dengan karakter articulate growl-nya tidak lagi indecipherable seperti pada album2 sebelumnya, dalam arti bisa didengar dengan jelas kata-kata yang diucapkan, dan tidak lagi menggunakan dual layer vocals seperti pada “Slaves Shall Serve” (Demigod, 2004). Sound gitar Nergal tidak terlalu low-tuned seperti layaknya sound Death Metal standar dimana hal ini menjadi salah satu karakteristik unik dari musiknya Behemoth secara keseluruhan. Riff dan lead guitar dapat didengar dengan jelas (thanks ke produksi yang sangat bersih), dan permainan lead guitar Nergal sepertinya mengalami kemajuan dalam hal teknis dan kompleksitas dibandingkan rilisan sebelumnya. Masih di departemen gitar, Nergal didukung oleh season guitarist yang sudah terlibat dengan Behemoth sejak era “Demigod” yaitu Patryk Dominik “Seth” Sztyber yang entah kenapa selalu menjadi season guitarist dan tidak menjadi personil tetap. Sepertinya Nergal harus berpikir serius untuk menjadikan Seth sebagai Behemoth keempat. Seth sangat talented dan sayang sekali kalau sampai kabur ke band lain. Sementara itu di departemen drum yang dihuni oleh The Mighty Inferno, terdapat beberapa perubahan yang cukup signifikan; sound untuk snare dan piranti drum Inferno terdengar lebih natural dengan setting-an sound yang lebih thin dari “Demigod.” Hal yang tidak berubah dari departemen drum adalah – tentu saja – permainan Inferno yang relentless, tight, presisi, dan secara sempurna menjadi tulang punggung pada setiap track Behemoth. Permainan drum Inferno tetap merupakan salah satu yang terbaik di genre-nya.
Aspek eksperimental pada “The Apostasy” dapat dilihat pada penggunaan choir pada beberapa lagu (misalnya pada “Slaying the Prophets Ov Isa”), sound trumpet yang memberikan image untuk ancient military, serta permainan piano oleh Leszek Mozdzer pada track “Inner Sanctum.” Eksperimen di sini dapat dikatakan berhasil, dalam arti tidak menghilangkan atribut Blackened Death Metal yang diusung Behemoth, malah memperkaya khazanah sound yang membawa Death Metal secara genre ke tahap berikutnya.
“The Apostasy” adalah bersifat fully recommended, baik untuk fans fanatik Behemoth, fans Death Metal, atau untuk fans yang ingin ‘masuk’ ke Death Metal untuk pertama kalinya. Simply pick this album and play it loud!
Line Up :
- Adam “Nergal” Darski – Vocals, Guitars
- Zbigniew Robert “Inferno” Prominski – Drums, Percussion
- Tomasz “Orion” Wroblewski – Bass
Tracks :
- Rome 64 C.E. – 01:25
- Slaying the Prophets Ov Isa – 03:23
- Prometherion – 03:03
- At the Left Hand Ov God – 04:58
- Kriegsphilosophie – 04:23
- Be Without Fear – 03:17
- Arcana Hereticae – 02:58
- Libertheme – 04:53
- Inner Sanctum – 05:01
- Pazuzu – 02:36
- Christgrinding Avenue – 03:50
Categorised as: Blackened Death Metal; Modern Death Metal; Death Metal with epic theme; Extreme Metal.
