
Reviewed by: Riki Paramita, Jul 31, 2007 8:24 AM.
SPIRAL ARCHITECT adalah sebuah band Progressive Technical Metal asal Norwegia. “A Sceptic’s Universe” bukanlah rilisan anyar dari band ini, ini adalah album yang dirilis pada tahun 2000 yang lalu, dan sejauh ini adalah album mereka satu-satunya. Ada beberapa alasan kenapa saya menulis mengenai Spiral Architect dan album mereka yang dirilis 7 tahun yang lalu ini; (1) Musik mereka yang menurut saya sangat outstanding, (2) Keunikan dari latar belakang band ini, (3) Untuk menghargai kebaikan seorang teman di milis i-Rock! yang sudah memperkenalkan band super keren ini kepada saya :-).
Pada sleeve di CD-nya tertulis bahwa “This album marks the new era of thinking man’s metal; Technical, Intense, & Truly Proggressive.” Dari pernyataan ini dapat dibaca ambisi dari musisi-musisi di Spiral Architect untuk membuat musik yang melewati batas-batas yang sudah ada, mendefiniskan ulang batasan, yang sekaligus merupakan tantangan untuk si musisi dan pendengar. Hasilnya adalah album “A Sceptic’s Universe”: Progressive/ Technical Metal dengan permainan bas yang mengimplementasikan ketukan seperti pada musik jazz, riff2 gitar dengan distorsi Heavy Metal, beberapa gitar solo yang relatif rumit, ketukan drum yang tidak kalah rumit dengan style jazz-fusion, dan vokal yang dinyanyikan seperti gayanya Robert Plant. Spiral Architect membawa Metal ke teritori yang barangkali belum (atau sedikit) dijamah oleh musisi sejenis. Pada saat pertama kali mendengarkan album ini, telinga-telinga awam (seperti saya) akan langsung mengambil kesimpulan bahwa masing-masing personil di band ini bermain solo dan ‘tidak terikat’ satu sama lain. Seperti yang dapat disimak pada track 1: “Spinning” yang dibuka dengan duet gitar Steinar Gundersen & Kaj Gornitzka yang cepat dan saling menyahut, yang diiringi ketukan drum Asgeir Mickelson dengan pattern yang seperti ‘menyesuaikan diri’ dengan duet Steinar & Kaj, plus permainan bass Lars Norberg yang terkesan bermain solo dan tidak mempunyai korelasi dengan permainan rekan2nya, dan kemudian ditimpa oleh vokal Øyvind Hægeland dengan style yang mengingatkan saya pada karakter vokal Robert Plant pada era “Black Dog.”

Kemudian pada track “Insect” dimana tulang punggung untuk ketukan lagu seperti ‘diambil alih’ bass-nya Lars Norberg, sedangkan Asgeir pada drum seperti bermain solo mengiringi duet gitar Steinar & Kaj. Ketika gitar Steinar & Kaj saling sahut menyahut dengan riff-riff cepat, tiba2 tempo berubah dan duet Steinar & Kaj seperti ‘switching’ dengan tiba2 memainkan riff dengan nuansa middle east dengan sound akustik pada salah satu gitar. Kemudian masuk riff gitar dengan shred yg standar yg diselingi oleh sekelebatan nada pada gitar dan bass dengan pola yang sering kita temui pada track2 jazz.
Sementara itu “Moving Spirit” adalah track yang paling easy listening di antara semua track pada album ini. Harmonisasi antara vokal, duet gitar, bass, dan drum terjalin dengan cukup rapi tanpa mengkesampingkan ‘ambisi’ untuk bermain kompleks dan rumit. Perhatikan duet Steinar & Kaj saling sahut menyahut dengan permainan bass Lars dalam tempo lambat. Sebuah rerpesentasi dari kompleksitas yang masih sinkron satu sama lain dalam sebuah harmoni. Akan tetapi tidaklah banyak harmoni yang bisa ditangkap oleh telinga awam (seperti saya) pada hampir keseluruhan lagu pada album ini.
Singkat kata Spiral Architect memainkan apa yang mereka sebut dengan Thinking Man’s Metal dengan sangat representatif, dengan segala intensitas, idealisme, pengembangan, dan ambisi, yang akan ‘menantang’ limit dari sang musisi itu sendiri dan pendengar. Dalam bahasa yang sederhana, musik Spiral Architect adalah metal dengan ‘penjelajahan’ yang sangat luas dan sangat ter-influenced dengan pola-pola musik jazz. Sebuah masterpiece, yang mencerminkan musicianship yang sangat tinggi, yang akan membawa pendengar ke area2 yang relatif asing, yang hanya dapat dicapai dengan mendefiniskan ulang batasan yang ada di dalam paradigma musik masing2.
Kritik yang ditujukan ke album “A Sceptic’s Universe” barangkali adalah kritik yang relatif standard untuk rilisan2 Progresive Metal, yaitu ‘soul’ dan ‘harmonisasi.’ Bagaimana mungkin pendengar dapat merasakan soul dari masing2 track sementara otak mereka sibuk dengan hitungan2 pattern lagu yang tidak kunjung didapat polanya. Akan sulit sekali bagi pendengar untuk merasakan soul dari masing2 track, dimana masing2 personil di band ini bermain solo dan seolah-olah ‘mutually not correlative’ satu sama lainnya. Sementara itu untuk masalah harmonisasi dan kompisisi, analogi yang tepat untuk album ini adalah ibarat sebuah sedan dengan hood dan grill BMW 740, body S Class, interior Jag S Type, dengan buritan Ferrari. Semuanya kelas satu, akan tetapi dengan kombinasi yang tidak tepat dan menimbulkan kesan aneh yang pada akhirnya berujung pada kegagalan untuk menemukan karakternya sendiri.
Barangkali pesan dan impresi yang ingin disampaikan oleh Steinar Gundersen dkk adalah ‘we can play’ dan ‘we re-defined boundaries.’ Karena pesan inilah yang paling dapat dengan cepat disimpulkan setelah mendengarkan keseluruhan album. Spiral Architect – “A Sceptic’s Universe” sama sekali bukan untuk telinga2 yang terbiasa dengan pattern2 musik standar, akan tetapi untuk telinga2 yang menyukai ‘penjelajahan’ pada sound yang didukung oleh musicianship pada level yang relatif tinggi, album ini akan menjadi koleksi yang sangat valuable. Me, myself masih sulit untuk ‘menerima’ beberapa track pada album ini, masih butuh waktu :-). Akan tetapi, di lain pihak saya sangat excited untuk mendapatkan CD ini, dan malah sekarang menjadi salah satu ‘pride of the fleet.’ 🙂
Jadi terdapat 2 sisi pendapat mengenai “A Sceptic’s Universe”, pertama dari kalangan yang memuja kompleksitas bermusik dan eksplorasi tanpa batas; dan yang kedua adalah kalangan yang masih menganggap penting komposisi dan harmonisasi (walaupun 2 parameter ini masih sangat relatif, sangat tergantung pada referensi dan preferensi masing2 individu terhadap musik). Kalangan pertama akan memuji album ini habis2an, dan kalangan kedua cenderung ‘tidak dapat menerima’ album ini. Menurut progarchives.com, 51% reviewer memberikan rating 5 stars (Essential: a masterpiece of progressive music), dan 19% memberikan rating 4 stars (Excellent addition to any prog music collection). Jadi, sepertinya “A Sceptic’s Universe” cukup dapat diterima di kalangan prog society.
They can Play! Who are they?

Pesan dan impresi yang paling dominan setelah menyimak “A Sceptic’s Universe” adalah semacam pembuktian bahwa ‘we can play a complex structures metal.’ Sebuah force yang didorong oleh keinginan untuk bermain Metal dengan paradigma yang tidak hanya ‘out of the box’ tetapi juga ‘out of limit.’ Hal ini secara natural akan mendorong pendengar untuk mencari informasi mengenai latar belakang musisi yang berkontribusi di Spiral Architect. Band ini berasal dari Norwegia, sebuah negara yang tidak lazim sebagai homebase sebuah band Prog Metal. Barangkali ada beberapa, akan tetapi tentunya kalah populer dan kalah volume dengan musisi2 Blackmetal atau Folk/ Viking Metal yang memenuhi daratan Norwegia. Jadi, siapa sebenarnya Spiral Architect? Steinar Gundersen (gitar) dan Lars Norberg (bass) ternyata juga deeply involved dengan aktivitas studio dan tour dengan Satyricon, the king of modern Norwegian Black Metal! Asgeir Mickelson (Drums) juga ditemui aktif di Sturmgeist, Vintersorg, dan Borknagar. Masih berbau Black Metal! Sementara Øyvind Hægeland pernah jadi vokalis di Arcturus, sebuah band Avant-garde Metal Norwegia yang juga dihuni oleh musisi2 Black Metal papan atas. Secara latar belakang, kita akan menemukan background Blackmetal yang relatif dalam pada masing2 personil Spiral Architect. Kenapa tiba2 mereka menanggalkan atribut Black Metal-nya dan ber-metamormosis menjadi sebuah band Technical Prog Metal? Konon, ini adalah sebuah pembuktian komunitas Norwegian Black Metal bahwa musisi2 Black Metal juga mempunyai degree of musicianship yang tinggi, yang hanya saja tidak dapat mereka perlihatkan dalam rilisan2 Black Metal standard yang (pada saat itu) penuh dengan ‘norma-norma’ tertentu. Fenriz (Darkthrone) pernah mengatakan bahwa musisi2 Norwegia bermain ‘primitif’ karena memang itulah pilihan mereka dan sama sekali tidak dibatasi oleh skill atau musicianship mereka. Jadi, menurut Fenriz, Norwegian Black Metal memang diciptakan untuk terdengar primitif, raw, evil, dengan production yang sangat buruk. Sebuah pilihan (options), dan bukan sebuah limitasi atau batasan dari segi musicianship. Kontras dengan dengan Norwegia, scene Swedia semakin lama menjadi semakin melodius dan semakin menemukan jiwanya; yang tentunya ditandai dengan lahirnya Gothenburg Sound yang sangat fenomenal. Jadi ‘perang’ antar scene Swedia dan Norwegia ini membidani lahirnya Spiral Architect yang merupakan proyek ambisius dari those Norwegians untuk membuktikan bahwa skill musisi2 Norwegia tidaklah kalah dengan rekan2 mereka di sesama Skandinavia atau di Amerika sana. Kalau misi Spiral Architect adalah sebuah pembuktian, mereka sudah membuktikannya dengan cukup sukses. Album “A Sceptic’s Universe” membuktikan bahwa musisi Norwegian Black Metal can play prog! 🙂
Line Up:
- Øyvind Hægeland — Lead & backing vocals, keyboards
- Steinar Gundersen — Lead guitar
- Kaj Gornitzka — Rhythm guitar and backing vocals
- Lars K. Norberg — Bass and sampling/programming
- Asgeir Mickelson — Drums
Tracks :
- Spinning – 03:24
- Excessit – 06:13
- Moving Spirit – 03:45
- Occam’s Razor – 01:33
- Insect – 05:54
- Cloud Constructor – 05:25
- Conjuring Collapse – 06:30
- Adaptability – 04:35
- Fountainhead – 06:30
Categorised as: Progressive/ Technical Metal
