OBITUARY – Xecutioner’s Return (2007)

Obituary-Return

Reviewed by: Riki Paramita, Nov 5, 2007 11:03 AM.

OBITUARY kembali merilis album terbarunya, 2 tahun setelah “Frozen in Time” (2005). Album Obituary kali ini digarap dengan sangat serius dengan judul yang sangat provokatif: “Xecutioner’s Return.” Resensi mengenai album ini akan dinarasikan dalam bentuk dialog imajiner antara 2 orang anak Metal lama (baca: tua) yang kembali bernostalgia dengan Obituary. Adegannya kira2 adalah 2 orang konsultan yang sedang on bench yang merupakan sahabat lama sejak SMA (sekarang SMU), dimana masa SMA mereka adalah zamannya Sepultura – “Arise”, Suffocation – “Effigy of The Forgotten”, dan tentu saja Obituary – “Cause of Death”:

X: Woi bro.. serius banget. Lagi dengerin apa sih? Beyonce yang baru ya?

Y: Hehehe ngaco! Ini Obituary yang baru bro. Baru gw rip ke dalam i-pod gue. Album “Xecutioner’s Return.” Jangan salah, ‘Xecutioner’-nya tidak pake ‘E’ ya. Mengacu ke nama band yang merupakan pra-Obituary. Eh sori hehehe, khan dulu yg ‘memperkenalkan’ Obituary ke gw loe bro.

X: Wah, Obituary! Masih hidup aja ini band. Hehe, iya gw ingat bro. Bagi gw Obituary itu identik dengan album “Cause of Death” (1990). Itu album gila ya bro, sangat original dan menunjukkan bahwa Death Metal tidak harus dimainkan dengan tempo cepat. “Cause..” lebih banyak diisi dengan track2 bertempo mid, tetapi tetap terdengar seram dan sangat Death Metal sekali. Semua elemen di album itu luar biasa ya bro: drumming dengan bass drum yang intens, duet gitar yang sangat brilian antara rhythm-nya Trevor Peres dengan lead James Murphy, dan tentu saja: vokal death screaming-nya John Tardy yang seperti, seperti apa ya? Susah nyari kata2nya nih.

Y: Hehehe, seperti teriakan kesakitan orang yang dimutilasi hidup2.

John Tardy 2

X: iya… persis ! Bahkan sepertinya lebih mengerikan. Gw pernah baca sebuah resensi di web yg mengatakan “kalaulah ada di dunia ini suara yg mendekati suara seseorang yg sedang disiksa di dalam kuburnya; pastilah itu suara vokal John Tardy di “Cause of Death”…” Hehehe, terlalu berlebihan memang.  Tapi John Tardy memang lebih cocok dibilang ‘meraung’ ketimbang ‘bernyanyi’. Hear John Tardy roars!

Y: Hehehe, jangan lupa, album “Slowly We Rot” (1989) juga tidak kalah mengerikan bro. Lebih raw dari “Cause of Death” dan raungan vokal John Tardy juga lebih kontroversial, meraung seperti tidak sinkron dengan ketukan musik yang dimainkan. Raw, gelap, dan terdengar sangat mengerikan, tanpa harus melulu menggeber tempo menjadi cepat.  Raw di sini dalam arti kita tidak akan mendengar technicalities a la James Murphy, dan komposisi track2-nya belumlah serapi “Cause..” Bicara soal James Murphy, walaupun hanya muncul di satu album, James sepertinya memberikan kontribusi yang cukup fenomenal bagi Obituary ya bro, dan “Cause of Death” menjadi album yang groundbreaking di domain Death Metal.

X: Iya, benar sekali. “Slowly We Rot” juga menjadi a must untuk fans2 Death Metal sampai saat ini. BTW,  Setelah “Cause of Death” Obituary seperti menemukan bentuk sound yang stabil ya bro: mulai dari “The End Complete” (1992) yang rapi, “World Demise” (1994) yang cukup fenomenal dengan tema ‘save our planet’, sampai “Back From The Dead” (1997) yang biasa2 saja.

Y: Biasa2 saja gimana nih bro? “Back From The Dead” masih mempunyai track2 yang berkarakter kuat seperti “Threatening Skies” lho.

X: Iya, setuju. “Threatening Skies” kick ass, tapi ingat ngga bro? Di situ ada track yang disisipin elemen musik Rap. Ngga sinkron banget: Death Metal a la Obituary di-mix dengan vokal Rap gitu. Sebuah eksperimen yang completely gagal.

Y: Wah, loe alergi sama musik Rap ya?

X: Bukan begitu bro. Menurut gw, fusion antara Rap dan Metal yang dapat dikatakan bagus adalah seperti yang dilakukan Anthrax di “Attack of The Killer B’s” (1991), atau Aerosmith dulu yg sempat duet sama Run DMC. Kalo Obituary malah jadi aneh gitu.

Y: Hehehe, setuju. Album Obituary yang low rated itu menurut gw justru album “Frozen in Time” (2005) bro. Datar dan tidak menawarkan sesuatu yang baru. Obituary sepertinya lupa bahwa mereka sudah berada di abad 21, dimana Death Metal berkembang dengan cukup pesat dari segi sound, gimmick, theme,  dan karakteristik lainnya. Mulai dari Eropa Utara yang cenderung melodius dan teknikal, Eropa Timur yang brutally brilliant, sampai ke Amerika sendiri yang cenderung mempertahankan pattern lama tetapi dengan sisipan kreativitas2 baru. Sedangkan “Frozen in Time” adalah cenderung datar, dan miskin kreativitas yang baru.

X: Hehehe, setuju bro, Makanya gw ngga beli itu album. Eh, album Obituary yang baru sendiri gimana bro? Kalau dilihat dari judulnya (“Xecutioner’s Return”) sepertinya memberikan sekilas pesan bahwa mereka akan kembali ke sound mereka yang lama. Betul ngga bro? Mirip2 “Cause of Death”  dan “Slowly We Rot” ya bro?

Y: Nah, loe bakalan kecewa kalau ber-ekspektasi seperti itu. Gw dulunya juga berekspektasi seperti itu; gw pikir Obituary mencoba membangkitkan kenangan lama seperti yang dilakukan Slayer di “Still Reigning” atau Testament di “First Strike Still Deadly.” Ternyata tidak demikian.

X: Wah, gw jadi penasaran.. sini i-pod loe gw pinjam dulu. [sambil mendengarkan  i-pod] Wah, ini mah kurang lebih sama dengan sound “The End Complete” bro.  Rhythm guitar Trevor Peres masih agresif dan cepat; tidak terlalu low tuned, dengan treble yg tinggi.  Vokal John Tardy masih bertenaga walaupun sudah terkesan tua. Donald Tardy  masih dengan pattern lama dia di belakang drum set.  Wah, lead guitar-nya Allen West juga sangat improved tuh. Woii gila, ini mah si Allen udah dapat disejajarkan sama James Murphy bro.

Y: Woii bego ! Itu bukan Allen West. Doi masih mendekam di dalam bui bro. Yang main lead guitar di situ adalah Ralph Santolla.

X: Ha? Ralph Santolla yang mantan Deicide ya? Huahaha, gw udah bisa menebak dia tidak akan berlama2 di Deicide; dia khan Katolik bro! Hehehe.

Ralph Santolla

Y: Exactly; Ralph juga banyak dikritik oleh fans Deicide karena pribadinya yang terlalu santun. Deicide khan seharusnya evil, satan-worshipper, brutal dan kontroversial bro, hehehe. Ngga cocok banget lah buat si Ralph.  Kalau bicara skill gitar, Ralph Santolla ini terbilang luar biasa bro; selain Deicide dia juga pernah main di Iced Earth dan Sebastian Bach & Friends. Loe bayangin gimana luasnya khazanah musik si Ralph: dia bisa mengiringi mulai dari Heavy Metal act seperti Sebastian Bach, Thrash/ Power Metal seperti Iced Earth,  dan Death Metal seperti Deicide! Ralph adalah ‘somebody’ di domain metal! Dia memang terkenal untuk solo2 dan lead guitar yang cantik punya. Obituary sangat beruntung mendapatkan Mr. Santolla ini.

X: Legenda James Murphy di Obituary bisa luntur nih gara2 si Ralph, hehehe. Dan duet Ralph dengan rhythm guitar Trevor Peres terbilang cukup rapi dan kompak. Tempo di album ini sepertinya juga lebih cepat dari rilisan sebelumnya.  Track2 yang pantas dikedepankan adalah track pembuka “Face Your God”; cukup groovy untuk goyang2 kaki hehehe, “Lasting presence” lebih cepat dan tight. Tipikal sound pada “The End Complete” atau “World Demise.” Vokal John Tardy di track ini juga lebih agresif. Hell, si John ini walaupun sudah terdengar dimakan umur tetapi tetap saja mengerikan ya bro?

Y: Hehehe, loe bilang si John Tardy ini dimakan umur pasti karena loe membandingkan vokal dia sekarang dengan vokal dia di “Cause of Death” khan? Relatif terhadap “Cause…” vokal John Tardy sekarang memang terkesan sudah dimakan umur. Tapi dibandingkan dengan band Death Metal atau Extreme Metal sekarang, vokal John di album baru ini masih tetap terdengar luar biasa garang dan masih akan membuat kuntilanak atau suster ngesot lari terbirit-birit.

X: Hehehe, iya sih. John Tardy hanya bisa dibandingkan dengan John Tardy sendiri. He’s a legend ya bro.

Y: Absolutely.

X: Track #3 “Evil Ways” keren juga tuh… Rhythm guitar Trevor Peres masih sangat powerful, dan John tardy teriak2 ..”Evil Waayysss…” Seperti sebuah versi modern dari pola2 di “Cause of Death.”

Obituary-Band 2007

Y: Nah, itu dia. Versi modern dari “Cause of Death” alongside album2 lainnya. You’ve got the point bro. Itulah esensi dari “Xecutioner’s Retun”  Loe harus denger juga track terakhir : “In Your Head”  Simak rhythm berat dan lambat dari Trevor, plus suara vokal John yang meraung tidak jelas, seram dan mengingatkan kita pada “Slowly We Rot.”

X: Secara keseluruhan album ini masih dapat dikategorikan kick ass ya bro: haunted vocals dari John Tardy, duet gitar yang dahsyat antara Ralph Santolla dan Trevor Peres. Drumming yang rapi dari Donald Tardy bersama bass-nya Frank Watkins yang menjadi kerangka untuk ketukan lagu. Jauh lebih baik dari “Frozen in Time.” Hanya saja, Obituary seperti terkungkung dengan ‘Obituary sound’ yang membuat mereka seperti susah untuk mengembangkan kreativitas mereka ke area2 baru..

Y: Maksudnya seperti Behemoth gitu? Yang memakai mulai dari penyanyi opera sampai pianis klasik untuk album baru mereka?  Jangan ah, ntar malah ancur sound-nya Obituary, hehehe.

X : Iya juga bro. Ntar malah seperti kasus fusion dengan rap tempo hari ya? Hahaha. BTW “Xecutioner’s Return” is a very nice album bro.

Catatan: dialog imajiner di atas adalah benar2 menggambarkan pendapat penulis mengenai objek yang di-resensi.  Obituary ‘s return! Tidak perlu dijelaskan lagi!

Line Up:

  • John Tardy – Vocals
  • Trevor Peres – Guitars
  • Ralph Santolla – Guitars
  • Frank Watkins – Bass
  • Donald Tardy – Drums

Tracks:

  1. Face Your God – 02:56
  2. Lasting Presence – 02:12
  3. Evil Ways – 02:57
  4. Drop Dead – 03:35
  5. Bloodshot – 03:25
  6. Seal Your Fate – 02:30
  7. Feel the Pain – 04:31
  8. Contrast the Dead – 07:01
  9. Second Chance – 03:28
  10. Lies – 03:32
  11. In Your Head – 04:31

Categorised as: Death Metal

Leave a comment